OJK Jangkau Desa

abadikini.com, MAGELANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong lembaga keuangan mampu masuk ke desa-desa guna membantu keuangan para pelaku usaha mikro maupun kecil sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami mendorong lembaga keuangan untuk lebih mampu masuk ke desa-desa dan tentu juga memayunginya dengan aturan yang lebih sesuai dengan keperluan,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, Magelang, Jumat (8/1/2016).

Ia mengatakan hal tersebut pada peluncuran Layanan Keuangan Masyarakat di Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

OJK terus memperluas jangkauan pelayanan industri keuangan ke perdesaan dan daerah terpencil dengan meresmikan Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas di Tegalrejo, terdiri atas program Laku Pandai, Laku Mikro, dan Simpanan Pelajar.

Muliaman mengatakan bahwa  Indonesia termasuk negara yang akses keuangannya dinilai masih sulit, terutama akses yang dilakukan oleh usaha mikro dan kecil. Tingkat literasi keuangan orang Indonesia juga masih rendah.

“Kalau dulu kita masih bekerja keras untuk melek huruf, rasanya hari ini kita harus kerja keras untuk melek keuangan, karena dengan melek keuangan pendekatan layanan keuangan masyarakat memungkinkan masyarakat menjadi lebih mudah berusaha sehingga lebih sejahtera.” kata Muliaman.

Ia mengatakan di banyak negara membuka layanan dan akses keuangan pada masyarakat dijadikan program pengentasan kemiskinan.

“Oleh karena itu kalau akses keuangan dipersulit karena pengetahuan yang belum ada mari sama-sama diedukasi, kalau akses itu sulit karena peraturannya terlalu kaku mari diubah peraturannya menjadi lebih sederhana, kalau akses itu sulit karena jarak yang terlalu jauh mari dicarikan cara dengan hubungan teknologi canggih, sehingga menjadi lebih efisien,” tutur Muliaman

Dia mengatakan pemerintah pusat maupun daerah harus mencari jalan keluar bagaimana agar akses keuangan ke masyarakat bisa lebih baik.

Muliaman menjelaskan layanan Laku Pandai yaitu layanan keuangan tanpa kantor. Biasanya bank melayani masyarakat di desa harus membuka kantor, kalau program ini tidak perlu lagi karena bank bisa menggunakan agen.

Lebih lanjut Muliaman mengungkapkan bahwa agen-agen tersebut tinggal di sekeliling masyarakat. Kehadiran bank di tengah masyarakat diharapkan mempermudah berbagai layanan keuangan dan akan lebih efisien bagi bank karena kepentingan bank diwakili oleh agen.

“Agen membawa kepentingan bank tetapi agen bukan pegawai bank dan tidak digaji oleh bank. Jadi dari kacamata perbankan akan ada nilai efisiensi sangat besar dan bagi pemerintah terjadi penetrasi layanan keuangan yang masuk sehingga keinginan mendekatkan layanan keuangan bisa bersifat inklusif, terbuka kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi agen bank,” jelas Muliaman. (ono.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker