Ditemukan Safir Terbesar Di Dunia Di Srilangka
abadikini.com, JAKARTA – Para ahli permata di Sri Lanka mengklaim bahwa mereka menemukan safir biru terbesar dunia di sebuah tambang di negeri tersebut.
Institut gemologi di ibukota Kolombo mengukuhkan resmi bahwa permata tersebut beratnya 1404,49 karat dan mengatakan mereka belum pernah memberi sertifikat untuk sesuatu yang lebih besar.
Permata itu dihargai sedikitnya $100 juta (sekitar Rp1,4 triliun) dan pemilik saat ini memperkirakan bisa menjualnya hingga $175juta di pelelangan.
Industri permata negeri itu bernilai setidaknya $103juta per tahun dan yang terbesar adalah ekspor safir.
Permata jenis tersebut dinamakan Bintang Safir Biru karena tanda khas di titik pusatnya.
“Saat saya melihatnya, saya memutuskan untuk membelinya,” kata pemiliknya, yang ingin tetap anonim, kepada acara BBC World Service Newsday.
“Ketika batu itu dibawa ke saya, saya menduga bahwa itu mungkin batu biru safir terbesar di dunia. Jadi saya mengambil risiko dan membelinya.”
Pemilik mengatakan “benar-benar rahasia” berapa banyak yang dia bayar untuk permata itu. Pemegang rekor sebelumnya seberat 1.395 karat.
Permata baru itu ditambang di kota Ratnapura, di selatan Sri Lanka, yang dikenal sebagai Kota Permata.
Batu itu diberi nama Bintang Adam oleh pemiliknya, didasarkan pada keyakinan setempat bahwa Adam tiba di Sri Lanka setelah diusir dari Taman Firdaus.
Ia kemudian diyakini tinggal di lereng gunung yang sekarang dikenal sebagai puncak Adam.
Pemilik Bintang Adam mengatakan dia membelinya dan berpikir “ini bukan sepotong perhiasan tetapi karya pameran.”
Berbicara kepada BBC, Armil Samoon, seorang pedagang permata dan perhiasan terkemuka di Sri Lanka menegaskan ini adalah yang batu biru safir bintang terbesar di dunia.
Sebuah batu sebesar 17 kg yang mengandung safir terungkap pada 2013, tetapi berat akhir dari permata dalam belum diketahui.
Asosiasi Batu Permata Sri Lanka Gem dan Asosiasi Perhiasan mengatakan pada 2011 bahwa cincin tunangan untuk Catherine Middleton termasuk
safir yang ditambang di negara itu pada tahun 1970-an. Cincin itu sebelumnya dimiliki oleh Putri Diana. (udin.ak)