Perdagangan Perdana 2016 Diprediksi Positif

abadikini.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu mendekati level 4.600 di perdagangan terakhir 2015. Aksi beli dan window dressing ramai terjadi.

Menutup perdagangan saham akhir tahun, IHSG ditutup naik 23,647 poin (0,52%) ke level 4.593,008. Indeks LQ45 juga naik 4,137 poin (0,53%) ke 792.033.

Sementara Wall Street terkena koreksi cukup dalam menjelang tutup tahun. Indeks S&P 500 ditutup negatif setelah sempat naik tinggi di pertengahan 2015.

Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak positif di perdagangan perdana 2016. Pelaku pasar diprediksi akan terkena ‘January Effect’.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 turun 143,48 poin (0,75%) ke level 18.890,23.
  • Indeks Straits Times berkurang 14,54 poin (0,50%) ke level 2.868,19.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di hari terakhir perdagangan bursa saham Indonesia. Indeks naik sebesar +23 poin (+0,52%) ke 4.593

IHSG masih akan bergerak sideways. Hal itu ditunjukan dari beberapa indikator teknikal dan oscilator. Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.514 sampai dengan 4.621

Menutup perdagangan di akhir tahun 2015. Indeks bursa AS ditutup turun. DJIA -1,02%, S&P500 -0,94% dan Nasdaq -1,15%. Indeks saham di Eropa ditutup bervariasi. Indeks FTSE100 di Inggris 0,51%, Indeks DAX di Jerman -1,08% dan CAC di Perancis -0,86%. Dari Asia, Indeks Hang Seng di Hong Kong 0,15 % , indeks Nikkei225 di Jepang 0,27%.

Emas ditutup di US$ 1.060 per troy ounce atau 0,01%. Minyak mentah (OIL WTI) ditutup di US$ 37,07 per barel atau 0,65%.

First Asia Capital
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona positif di hari perdagangan terakhir tahun 2015. Indeks mencatatkan kenaikan 0,52% menjadi 4.593,008. Kendati demikian, sepanjang tahun ini, indeks mencatatkan penurunan sebesar 11,28% (year to date). Terdapat 170 saham yang melaju pada hari ini. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 116 saham dan 98 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi sore ini melibatkan 5,755 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,850 triliun.

Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) membuat investor asing mengalihkan sebagian dananya keluar dari instrumen portofolio di Indonesia yang ditandai dengan nilai jual bersih (net selling) dana investor asing di pasar modal domestik sebesar Rp 22,55 triliun. Tren konsolidasi IHSG sejalan dengan bursa-bursa lain seperti Indeks Dow Jones Industrial Average Amerika Serikat (-1,65%), Indeks All Ordinaries Australia (-2,46%), Indeks PSE Filipina (-3,42%), Indeks FTSE 100 Inggris (-4,74%), Indeks FTSE BM KLCI Malaysia (-5,14%), Indeks BSE Sensex 30 India (-5,33%), Indeks Hang Seng Hongkong (-7,14%), Indeks SET Thailand (-14,14%) dan Indeks Strait Times Singapura (-14,56%).

Pelaku pasar akan mencermati data-data makro ekonomi yang akan dirilis pada esok hari seperti data manufaktur, inflasi dan data kepercayaan konsumen bulan Desember. Apabila data tersebut positif, maka tidak tertutup kemungkinan pada awal perdagangan tahun ini IHSG berpotensi mengalami January Effect. January Effect merupakan fenomena tahunan yang terjadi pada pasar modal yang ditandai dengan menguatnya harga-harga saham di bulan Januari. Adapun sektor-sektor yang berpotensi mengalami penguatan adalah sektor konstruksi, semen dan infrastruktur. (andi.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker