Kurang Sosialisasi Bus Feeder, Dirut TransJakarta Ditegur Ahok
abadikini.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali mempersoalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Transportasi Jakarta.
Perusahaan yang dipimpin oleh Antonius Kosasih itu dianggap tidak sosialisasi dengan baik keberadaan ratusan bus feeder moda transportasi TransJakarta yang telah resmi beroperasi pada Senin, (28/21/2015).
“Itu yang saya bilang dia (PT Transportasi Jakarta) enggak ngerti feed management bus. Padahal itu (mencari penumpang untuk menggunakan bus Kopaja terintegrasi TransJakarta) caranya sebenarnya sederhana sekali,” kata Ahok, di Balai Kota DKI, Rabu, (30/12/2015).
Ahok mengatakan PT Transportasi Jakarta seolah-olah hanya mengandalkan media untuk menyebarkan informasi tentang keberadaan bus pengumpan, mekanisme penggunaan, hingga rute yang dilayani. Akibatnya, penumpang yang tidak mendapat informasi kebingungan saat melihat bus-bus sedang yang baru dengan logo TransJakarta berseliweran di beberapa ruas jalanan Jakarta.
Padahal, Ahok mengatakan, TransJakarta cukup menempel pengumuman sederhana di halte-halte biasa atau halte busway sehingga masyarakat tahu mereka tidak akan dikenai biaya tambahan jika naik bus itu dari halte busway. Masyarakat hanya akan dibebani biaya tiket sebesar Rp6.000 bila naik bus itu dari luar jalur busway untuk menuju jalur yang dilayani TransJakarta.
“Tinggal tempelin (informasi tentang rute bus feeder di halte),” kata Ahok.
Ahok juga mempersoalkan ketiadaan kernet di beberapa bus Kopaja yang terintegrasi. Ahok mengatakan penghitungan pembayaran rupiah per kilometer yang diberikan PT Transportasi Jakarta kepada Kopaja telah memperhitungkan upah yang harus dibayarkan tidak hanya kepada sopir, namun juga kernet.
“Kenapa kernetnya dihilangin? Kalau ada kernet, bisa teriak-teriak juga itu kernet. Bila perlu dia bilang ‘gratis, gratis’ (di sepanjang rute busway),” kata Ahok.
