Kongres Perempuan I, 22 Desember 1928 Cikal Bakal Hari Ibu

abadikini.com, YOGYAKARTA –  Aula bercat putih mirip di Keraton Yogyakarta berdiri di tengah perkampungan Dipowinatan, Yogyakarta. Pendopo ini menjadi bangunan utama di kompleks Ndalem Joyodipuran, tak jauh dari Keraton Kasultanan Yogyakarta. Gedung yang berada di kawasan seluas 6.500 meter persegi ini terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso Nomor 23, Yogyakarta.

Pohon sawo tumbuh rimbun mengitari gedung yang kini digunakan untuk kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya itu. Bangunan ini menjadi saksi sejarah berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22-25 Desember 1928.

Ini merupakan gerakan nasional kebangkitan perempuan untuk melawan penindasan akibat perbedaan jenis kelamin. Mereka berkumpul, menyatakan pikirannya dan menyebarkan gagasannya ihwal berbagai persoalan yang dihadapi perempuan.

Di pendopo itu terdapat informasi penanda Kongres Perempuan Pertama pada 22-25 Desember 1928. Penggagasnya di antaranya Wanito Oetomo, Wanita Taman Siswa, dan Puteri Indonesia. Kongres itu melibatkan 30 organisasi perempuan..

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Christriyati Ariani mengatakan tidak ada acara khusus untuk memperingati Hari Ibu, yang diperingati setiap 22 Desember. “Kami berfokus menyusun program tata kelola budaya,” kata  Christriyati ketika dihubungi, Selasa, (22/12/2015).

Setiap 22 Desember, sejumlah organisasi perempuan memperingati Kongres Perempuan Indonesia. Semasa Presiden Sukarno, 22 Desember juga sudah ditetapkan sebagai Hari Ibu. (udin.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker