Pilkada Gowa, Massa Bentrok Dengan Polisi

abadikini.com, GOWA – Kisruh sengketa pilkada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tampaknya akan berbuntut  panjang. Bahkan, hingga saat ini bentrok antara massa pendukung salah satu pasangan calon dengan aparat kepolisian masih terjadi.

Ratusan massa pendukung paslon pemilihan kepala daerah di Kabupaten Gowa tersebut bentrok dengan aparat Kepolisian terkait sengketa Pilkada yang digelar serentak pada 9 Desember 2015.

Kedua kelompok saling berhadapan dan saling serang di Kawasan Rumah Adat Balla Lompoa, Kecamatan Somba Opu, yang berada di Jalan Andi Mallobassang Kabupaten Gowa, Sabtu (12/12/2015).

Aksi bentrokan ini kembali terjadi, di mana sehari sebelumnya massa pendukung salah satu kandidat Pilkada Gowa ini juga bentrok dengan pihak kepolisian. Massa pendukung paslon tersebut tidak menerima keputusan panwaslu Gowa, menyusul adanya laporan dugaan pelanggaran dalam Pilkada.

Oknum massa melempar benda keras ke arah Kantor KPU dan Panwaslu Gowa yang dijaga ketat polisi. Tidak tinggal diam, polisi membalas lemparan tersebut dengan memukul mundur massa ke arah Istana Ballalompoa Sungguminasa Gowa. Hingga berita ini diturunkan, bentrokan masih berlangsung.

Sementara itu, aparat kepolisian masih berusaha memukul mundur massa anarkis di sekitar Kawsasan Istana Balla Lompoa. Tak hanya itu, lemparan benda keras seperti batu hingga anak panah terus mengarah ke aparat kepolisian. Polisi kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata.

Bentrokan ini, diduga kuat karena massa pendukung salah satu kandidat di Pilkada Gowa ini, tidak terima dengan kekalahan pasangan jagoan mereka. Di mana mereka memprotes Panwaslu Gowa karena menuding banyak kecurangan selama pilkada berlangsung.

Ketegangan masih menyelimuti sepanjang Jalan Andi Mallombassang hingga Istana Balla Lompoa. Pihak kepolisian masih berjaga-jaga di sekitar lokasi bentrokan sambil meredam amarah massa yang terus bergejolak soal sengketa Pilkada di Kabupaten Gowa. (andi,ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker