Presiden Jokowi Harap Sampah Bisa Datangkan Investasi

abadikini.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas membahas soal pengolahan sampah. Jokowi ingin sampah bisa mendatangkan investasi‎.

Rapat digelar ‎di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015). Hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri ESDM Sudirman Said.

“Ini melanjutkan rapat kemarin, terkait dengan pengelolaan sampah menjadi energi. Kita ingin target baru dan terbarukan pada 2025 yang 23% itu bisa tercapai,” ungkap Jokowi.

Jokowi ingin agar regulasi tentang pengelolaan sampah itu bisa disederhanakan. Sehingga sampah bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan mendatangkan keuntungan.

“Regulasi, aturan, segera disederhanakan. Sehingga yang antre untuk menyelesaikan masalah sampah menjadi energi, sampah menjadi listrik, betul-betul bergeraknya lebih cepat,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, jumlah sampah masih sangat tinggi. Namun sampah ini tidak bisa dikelola dengan baik, karena terbentur dengan regulasi yang ada.

“Saya melihatnya di lapangan‎, sampahnya banyak. Yang mau menyelesaikan banyak, tetapi aturannya yang menyulitkan. Pengalaman saya 10 tahun di pemerintahan daerah, tidak bisa menyelesaikan ini gara-gara memang ada aturan yang menyulitkan. Itu tender ada beauty contest. Beauty contest itu kan macam-macam, yang beauty yang mana, yang mau diputuskan sangat membingungkan, karena aturannya memang susah,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, jika ada aturan, terutama terkait pengelolaan sampah yang mudah dan jelas, maka kota akan menjadi bersih. Dia pun ingin agar sampah menjadi bersih dan bisa dikelola menjadi sumber energi.

“Targetnya bukan masalah harga di listriknya, meskipun itu juga harus dikalkulasi. Tetapi targetnya sampahnya menjadi bersih dan bermanfaat bagi energi,” katanya.

“Masalah harga mungkin bisa saja disubsidi dari pemerintah, kalau memang kemungkinan di sisi PLN kalkulasinya enggak masuk. Tapi yang ingin kita bicarakan sore ini adalah bagaimana aturan itu bisa menyebabkan investor bisa segera masuk, investasi bisa segera masuk dan sampai menjadi hilang dari peredaran,” tambah Jokowi. (udin.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker