Hasil Audit Petral Segera Diteruskan Ke Aparat Penegak Hukum

abadikini.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa hasil audit investigasi terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral) wajib diteruskan ke aparat penegak hukum jika ditemukan ada penyelewengan selama kurun waktu 2012-2015.

Meskipun, JK mengaku belum mendapatkan hasil audit investigasi terhadap anak perusahan PT Pertamina tersebut.

“Kita juga belum tau. Presiden, saya kira belum terima (hasil audit Petral) juga. Nanti setelah itu, ya harus dong (diteruskan ke penegak hukum). Namanya audit harus dilaporkan kalau ada penyelewengan,” kata JK di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (11/11).

Bahkan, JK menyebut bahwa hasil audit tersebut harus diteruskan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika ditemukan ada dugaan korupsi.

Seperti diketahui, perusahaan audit forensik asal Australia, Kordamentha, telah merampungkan audit investigasi terhadap Petral untuk kurun waktu 2012-2015.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memaparkan, dari hasil audit ditemukan adanya keterlibatan pihak ketiga dalam proses pengadaan dan jual beli minyak mentah maupun produk Bahan Bakar Minyak (BBM) di Petral.

Dikatakannya, pihak ketiga itu turut campur mulai dari mengatur proses tender, membocorkan informasi mengenai harga penawaran, hingga menggunakan instrumen karyawan Petral untuk memenangkan hasil tender tersebut.

Akibatnya, lanjut Sudirman, Pertamina dan Petral, serta masyarakat luas, dirugikan karena tidak memperoleh harga yang optimal atau  harga yang terbaik ketika impor minyak mentah dan produk BBM.

Namun, Sudirman tidak menyebut berapa besar kerugian yang harus ditanggung karena adanya pihak ketiga tersebut.

Sudirman pun mengatakan pemerintah belum akan mengambil sikap atas hasil audit yang jelas-jelas menunjukkan ada praktik penyimpangan dalam tubuh Petral selama 2012-2015.

Secara terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga mengaku belum memutuskan apakah hasil audit tersebut akan dibawa ke ranah hukum atau tidak. Sebab, akan melaporkan hasilnya dahulu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut informasi, hasil audit investigasi terhadap Petral menunjukkan potensi kerugian yang tidak sedikit, triliunan rupiah. (udin.ak)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker