TENTU BUKAN SAJA MENGENANG MASA LALU SEHARI DALAM SETAHUN

10 NOVEMBER, MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN

DALAM JIWA GENERASI MUDA

Oleh : Khoirullah Lubis

                                                                   (Wartawan kamarberita.com)   

Dalam menghayati arti Hari Pahlawan, kita semua mencermati bahwa Bung Karno adalah satu di antara sejumlah tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia yang paling menonjol (dan paling banyak!) dalam mengangkat arti para pahlawan dalam perjuangan pembebasan bangsa. Ini tercermin dalam banyak halaman buku beliau “Di bawah Bendera Revolusi”, dan juga dalam pidato-pidato beliau. Bung Karno menjadikan Hari Pahlawan sebagai sarana untuk mengingatkan . kepada seluruh bangsa (terutama angkatan muda) bahwa sudah banyak pejuang-pejuang telah gugur, atau mengorbankan harta-benda dan tenaga mereka, untuk mendirikan negara RI. Mereka rela berkorban, supaya kehidupan rakyat banyak bisa menjadi lebih baik dari pada yang sudah-sudah. Mereka berjuang dalam tahun-tahun 20-an, dan selama revolusi kemerdekaan 45, untuk menjadikan negara ini milik bersama, guna menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Jadi, menghayati secara benar-benar Hari Pahlawan adalah berarti menghubungkannya dengan revolusi bangsa. Dan seperti yang sudah ditunjukkan oleh sejarah kita, revolusi bangsa Indonesia adalah pluralisme revolusioner. Dalam perjalanan jauh (long march) yang berliku-liku ini berbagai tokoh golongan masyarakat ( dari berbagai suku, keturunan, agama dan aliran politik) telah menyatukan diri dalam barisan panjang revolusioner kita.

Dari ketinggian pandangan revolusioner yang demikian itulah kita sepatutnya memandang arti penting Hari Pahlawan. Jadi, tidak cukup hanya dengan pengibaran bendera dan nyanyi–nyanyian atau pidato-pidato yang isinya kosong atau steril saja Upacara-upacara memang tetap perlu dikerjakan, namun yang lebih penting adalah memberi isi dan jiwa kepada hari keramat ini.

10 November merupakan salah satu dari hari bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Sukarno-Hatta, hari itu diperingati secara nasional sebagai Hari Besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa, bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga telah merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.

Saat ini, dalam tahun 2001, ketika negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, kita akan ingat kembali bahwa Republik Indonesia yang sekarang ini adalah hasil perjuangan dalam jangka waktu yang lama dari banyak orang yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras, dan berbagai macam pandangan politik. Dengan merenungkan, secara dalam-dalam, berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya bagi kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar milik kita bersama

Indonesia saat ini sudah terlihat menonjol dengan kemajuan-kemajuan yang telah kita nikmati sesuai dengan perkembangan jaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba memudahkan kita dalam beraktivitas, dan segala kenikmatan yang sudah dapat kita rasakan. Namun dibalik semua ini kita tidak sadar telah melupakan sosok yang telah membangun Indonesia hingga seperti ini, pahlawan yang kita kenal hanya sebagian nama yang kita selalu kenang dalam doa dan heningan cipta yang selalu kita panjatkan untuk pejuang-pejuang kita. Namun pahlawan seperti veteran yang berjasa dalam melawan penjajah dengan semangat nasionalisme yang tinggi hari ini kita lupakan begitu saja. Hal itulah yang masih menjadi permasalahan yang sampai sekarang belum terselesaikan dan belum dapat diatasi. Pemerintah seakan tidak peduli dengan hal tersebut. Pemerintah terlalu sibuk dengan tugas-tugas pokoknya saja. Padahal para veteran telah memperjuangkan bangsa Indonesia, merdeka hingga saat ini. Mereka memperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Tetapi pemerintah seakan lupa dengan hal tersebut. Kesejahteraan para veteran pun kurang diperhatikan.

Bahkan, pejuang para veteran itu seperti kata pepatah “Kacang lupa dengan kulitnya”. Ya mau bagaimana lagi pada kenyataannya memang saat mereka jadi pahlawan sangat dibutuhkan sedangkan sekarang mereka hanya seperti manusia yang tak pernah di anggap, masa lalunya pun tak dihargai walaupun mereka tak meminta  balas budi tetapi mereka butuh kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Oleh karena itu harus adanya  suatu penghargaan untuk mereka yang pada masa mudanya ikut berjuang atas nama kemerdekaan bangsa kita, mereka telah mengorbankan jiwa raganya hanya untuk memperjuangkan bangsa kita untuk mencapai kemerdekaan. Dalam hal ini pemerintah harusnya lebih peka terhadap orang – orang yang pada masanya memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia ini, agar tidak adanya lagi para pejuang pada saat ini kurang sejahtera hidupnya akibat keterbatasan ekonomi.  Sebagaimana yang kita ketahui merekalah  yang dulunya telah memperjuangkan bangsa kita ini dari penjajah. Jadi tidak ada lagi para pejuang yang terlihat tidak diurusi kehidupannya oleh pemerintah karena sudah seharusnya pemerintah menjaga kehidupan yang layak para pejuang  dan memberikan rasa kepedulian kita terhadap para pejuang yang sudah membela bangsa ini, karena kepedulian kita sedikit ini masih jauh dengan perjuangan beliau terhadap bangsa ini.

Kemerdekaan Indonesia dicapai dengan perjuangan yang panjang dan sarat dengan pengorbanan dari putra dan putri terbaik bangsa. Mereka saat ini mendapat kehormatan dengan pemberian gelar “Pahlawan”. Oleh karena itu sebagai anak bangsa sudah sepantasnya kalau kita menghargai jasa para pahlawan dan meneladani perjuangannya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Bagi generasi muda mengenal dan memahami perjuangan para pahlawan sangatlah perlu. Hal ini disebabkan dalam perjuangan banyak hikmah yang dapat dipetik.

Semangat kepahlawanan yang telah diwujudkan oleh para pejuang merupakan amal perjuangan yang dipersembahkan kepada bangsa dan tanah air. Mereka berjuang berdasar jiwa dan semangat rela berkorban untuk bangsanya. Semangat juang yang menggelora, keberanian, rasa kesetiakawanan yang tinggi, strategi dan perhitungan yang tepat, rela berkorban, sifat kegotongroyongan, cinta tanah air dan bangsa, tidak mengenal menyerah serta percaya pada kemampuan diri sendiri adalah nilai-nilai kepahlawanan yang masih relevan dan patut menjadi suri teladan bagi generasi muda. Nilai-nilai kepahlawanan perlu dijunjung tinggi dengan penuh kebanggaan dan diamalkan dalam berbagai kegiatan pembangunan serta kehidupan sehari-hari. Memang harus diakui bahwa nilai-nilai kepahlawanan saat ini cenderung mengalami penurunan dalam pengamalannya. Oleh karena itu pengenalan nilai-nilai kepahlawanan perlu dilakukan dan disosialisasikan pada generasi muda.

Menghormati jasa pahlawan tentu bukan saja hanya “Mengenang masa lalu” selama sehari dalam setahun. Kita harus berterima kasih pada para pahlawan, yang memungkinkan kita setiap hari menghirup suasana yang merdeka, dapat belajar dan bekerja dalam suasana kebebasan. Salah satu manfaat ditetapkannya figur-figur pahlawan dan penghormatan atas mereka pada hari pahlawan ialah agar generasi-generasi berikut dapat memiliki contoh keteladanan dalam hidup bersama

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker