Pekerja dan Pengusaha Bingung, BPJS Ketenagakerjaan Minim Sosialisasi

buruh

Jakarta, Vice President PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Karjadi Pranoto menilai, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dinilai belum memiliki kesiapan dalam menjalankan program-program jaminan bagi para pekerja.

Dia mencontohkan, meski sudah diterbitkan per 1 Juli 2015, namun proses pendaftaran program BPJS Ketenagakerjaan seperti Jaminan Pensiun sampai saat ini masih belum jelas.

“Padahal perusahaan diwajibkan membayar iuran Jaminan Pensiun itu per 1 Juli. Tapi sampai sekarang kita mau bayar kemana pun belum jelas dan bagaimana proses pendaftarannya juga enggak jelas,” ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Tak hanya itu, program-program dalam BPJS Ketenagakerjaan juga masih minim sosialisasi. Akibatnya, tak sedikit pekerja dan perusahaan yang kebingungan saat akan mengurus jaminan sosial ini.

“Banyak perusahaan yang belum mendapatkan sosialisasi BPJS dan kita (perusahaan) kesulitan menemui orang BPJS-nya. Jadi tidak ada kepastian mengenai aturan ini,” tandasnya.
Menurut dia, hal ini jauh berbeda ketika BPJS Kesehatan digulirkan di mana pendaftaran untuk mendapatkan jaminan kesehatan tersebut masyarakat mendapatkan kejelasan soal waktu dan tempat.

“Berbeda waktu BPJS Kesehatan, semua orang harus daftar ke sana. BPJS Ketenagakerjaan sampai saat ini belum ada formulirnya,” lanjutnya.

Saat ini BPJS Ketenagakerjaan hingga setidaknya telah meluncurkan empat program jaminan, antara lain Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Dengan harapan program ini bisa menjadi tumpuan hidup bagi para pekerja dan keluarganya. (nick.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker