PHK Buruh Merebak, Ketum PBB Yusril : “Ayo kerja!” Lapangan Kerjanya Mana Ndoro?

lukisan PHK Adi Setiawan

Ayu Kerja! Slogan yang diserukan Presiden Joko Widodo dalam peringatan HUT RI ke-70, mendapat sorotan dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.

Yusril mengkiritik slogan “ Ayo Kerja!” dengan meyiratkan perasaan buruh yang saat ini sudah di PHK dan buruh yang terancam di PHK.

“Dimana–mana panjenengan bilang “Ayo kerja!”. Lapangan kerjanya mana Ndoro? Wong kita juga ngak mau nganggur…….”

Dalam akun Twitternya juga , Yusril mengkritik slogan itu dengan menyiratkan bahwa slogan ‘Ayo Kerja’ terkesan bertentangan dengan kondisi kekinian.

“Ayo Kerja!” Siapa yg gak mau kerja Om? Wong cari kerja susah. Yang udah kerja aja kena PHK,” ujar Yusril dalam twitternya @Yusrilihza_Mhd, Selasa 18 Agustus 2015.

Pelambatan ekonomi menjadi alasan sejumlah perusahaan untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menuturkan,  selama tujuh bulan pertama tahun ini sudah ada sekitar 30.000-an pekerja yang dirumahkan untuk sementara waktu oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Menurut dia, sebagian besar pekerja itu berasal dari sektor manufaktur, terutama garmen.

Sayangnya, Hanif masih enggan merinci jumlah pekerja yang dirumahkan dan nama perusahaan. “Data masih dikonsolidasikan, sejauh ini datanya seperti itu,” kata Hanif akhir pekan lalu.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, dunia usaha sangat khawatir atas perkembangan perekonomian nasional saat ini Sebab, melemahnya kurs rupiah misalnya, semakin membuat dunia usaha tertekan.

Jika tidak diantisipasi, pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran bisa terjadi secara nasional. “Daya beli turun, ditambah rupiah melemah membuat keuntungan perusahan makin tipis,”ujarnya.

Dia mengakui sejumlah sektor industri seperti tekstil, alas kaki, perhotelan, semen, pertambangan serta migas (minyak dan gas) telah melakukan PHK untuk mengurangi beban perusahaan. (dul.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker