Rupiah Melemah 19 Poin Ke Rp13.534/dolar AS, BI Klaim Sudah Intervensi di Pasar

rupiah

abadikini.com Kurs rupiah kian terperosok di atas Rp13.500/dolar AS. Rupiah di pasar spot terdepresiasi 0,1% atau 14 poin ke level Rp13.529/dolar AS dari penutupan sehari sebelumnya Rp13.515/dolar AS.

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Kamis (6/8/2015), rupiah melemah 19 poin atau 0,14% ke Rp13.534/dolar AS. Beberapa saat kemudian, pukul 08.02 WIB, rupiah jadi melemah delapan poin atau 0,06% ke Rp13.523/dolar AS.

Namun saat jeda, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah atas dolar AS melemah 12 poin atau 0,09% ke Rp13.529/dolar AS. Akhirnya rupiah ditutup melemah di level Rp13.529/dolar AS.

Sementara Bank Indonesia (BI) mengklaim tetap menjaga nilai tukar rupiah, yang saat ini sudah menembus di Rp13.500 per dolar Amerika Serikat (AS). Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Yati Kurniati mengatakan, pihaknya tidak ragu melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas) sehingga volatilitas nilai tukar tetap sesuai fundamentalnya.

“Bank Indonesia juga sudah melakukan intervensi di pasar, menjaga stabilitas nilai tukar untuk jaga bagaimana volatilitasnya. Kapan kami harus masuk dan jaga stabilitas nilai tukar,” ujarnya Kamis, 6 Agustus 2015.

Sebagai informasi, hari ini, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar berada di level terendah sepanjang tahun ini di posisi Rp13.529.

Diutarakan Yati, dalam menghadapi perlambatan ekonomi pihaknya akan tetap mempertahankan posisi suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen selama 6 bulan terhitung sejak Februari sampai dengan Juli.

“Kenapa suku bunga juga tidak diturunkan? Karena kami lihat ekspektasi inflasi ke depan, kami juga lihat ekspektasi nilai tukar,” ucapnya.

Selain itu, kata Yati, tingkat inflasi masih bisa tertekan, khususnya akibat dari fenomena El Nino yang mengancam ketersediaan pangan sehingga bisa meningkatkan angka inflasi.

“Meskipun begitu, Bank Indonesia tetap meyakini jika target inflasi tahun ini sebesar empat plus minus satu persen akan tetap mampu dipenuhi,” ujarnya. (nik.ak)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker