Anies Blak-Blakan Soal Reklamasi, Luhut: Jangan Macam-Macam, Saya Kejar Siapapun Dia!

Abadikini.com, JAKARTA- Dibalik sengkarut masalah reklamasi pulau di teluk Jakarta, Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta bersikukuh untuk membatalkan hak guna bangunan (HGB) pulau reklamasi yang telah diperoleh oleh pengembang walaupun kebijakannya akhirnya bertentangan dengan pemerintah pusat.

“Insya Allah, saya akan terus dan tetap memegang aturan-aturan yang ada,” katanya seperti yang disampaikan Anies Baswedan pada acara Mata Najwa yang ditayangkan di live di Trans TV, Rabu (24/1/2018).

Anies Baswedan tidak peduli dengan tekanan yang datang kepada dirinya termasuk dari Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang menginginkan reklamasi teluk Jakarta tetap dilanjutkan.

“Justru karena kita menggunakan aturan-aturan, maka kita mau mentertibkan (reklamasi). Di era Pak Harto, Kepres no.52 tahun 1995 jelas sekali pasal 4 menyatakan disitu bahwa wewenang dan tanggung jawab reklamasi pantura di tangan gubernur. Jelas itu,” kata Anies saat dicecar pertanyaan oleh Najwa.

Anies bertahan dengan peraturan Kepres usang yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto sebelumnya.

Sementara itu Anies pura-pura tidak tahu atau tidak mengerti siapa penguasa yang memegang tampuk pemerintahan saat ini.

“Nah sekarang yang terjadi, jangan sampai ada sebuah pihak membangun sesuatu,” kata Anies.

Menurutnya pihak pengembang yang telah mendirikan bangunan di pulau reklamasi melanggar aturan. “Kalau anda melanggar, ya melanggar. Jadi ini pelanggaran,” kata Anies yang disambut oleh tepuk tangan para hadirin.

Seperti yang dikutip dari UCNews, reklamasi dianggap melanggar aturan melalui sikap Pemprov yang ingin membatalkan HGB pulau reklamasi melalui surat yang dikirim ke BPN, langkah Anies sepertinya harus dibuktikan melalui pengadilan menyangkut aturan yang dilanggar dalam proses pengajuan sertifikat HGB di sana.

Seperti yang kita ketahui Pemerintah Jokowi memiliki kepentingan agar investasi terus masuk di Indonesia.

Bahkan dia kemarin menujukkan sikap kecewanya, pasalnya nilai investasi Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga di ASEAN.

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) nilai investasi Indonesia hanya naik 10 persen pada 2017.

Sementara itu, di India nilai investasinya naik hingga 30 persen dan Filipina melonjak hingga 38 persen, bahkan Malaysia mengalami peningkatan hingga 51 persen.

Mau tidak mau Presiden Joko Widodo harus turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan reklamasi, jika tidak investasi bernilai trilunan rupiah bisa menguap dan menimbulkan ketidakpastian hukum di Indonesia.

Presiden yang mengeluarkan Kepres No.52, harusnya presiden juga yang memiliki kekuasaan untuk mencabut kepres tersebut jika pada praktiknya menimbulkan masalah dan bertentangan dengan kepentingan pemerintahan pusat.

Sementara itu Luhut Pandjaitan dalam sesi wawancara dengan pembawa acara Alfito Deannova memarahi kelompok yang tidak ingin reklamasi tetap jalan.

Kendati tidak menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara langsung, namun kuat dugaan Anies lah yang dimaksud pihak yang resisten atau melawan kebijakan pemerintahan pusat.

“Kalau dia agak resisten, ya lihat aja. Silahkan ditunjukkan resistensinya dimana. Saya enggak ada urusan. Tapi jangan bilang macam-macam sama saya, saya kejar siapa pun dia,” ujar Luhut seperti yang dilansir akun Youtube CNN Indonesia (4/8/17).

Dia mempersilahkan kepada siapapun yang ingin duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan reklamasi teluk Jakarta. “Kalau mau duduk, duduk lihat baik-baik jangan aneh-aneh. Siapa pun dia itu,” kata Luhut.

Luhut menyebut kelanjutan program reklamasi teluk Jakarta murni hanya untuk kepentingan kepastian investasi di Indonesia.

Bahkan dia akan berupaya mempertanggungjawabkan kebijakan itu secara profesional. Terlihat dia tampak emosional dan suaranya agak meninggi saat menyebutkan ada pihak yang berusaha melawan kebijakan pemerintah pusat.

“Saya pertanggung jawabkan itu siapa pun dia. Mau siapa dia, ngomong ke sini. Jangan asal ngomong aja republik ini dia pikir apa. Emang dia siapa? Ngomong yang benar gitu.” ujar Luhut menutup. (ak/trib)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker