Erdogan: Para Pembunuh Khashoggi Seharusnya Diadili di Istanbul

Abadikini.com, ANKARA – Pembunuhan Khashoggi direncanakan beberapa hari sebelumnya. Ini menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya kemarin, (23/10), seperti dilansir dari BBC. Erdogan meminta Arab Saudi memberikan jawaban di mana tubuh Khashoggi berada, dan siapa yang memerintahkan pembunuhan yang menurutnya biadab tersebut.

Pidato Erdogan sendiri bertepatan dengan dimulainya konferensi investasi di Arab Saudi yang telah dibayangi oleh kasus Khashoggi. Puluhan pemimpin pemerintah dan bisnis telah menarik diri untuk keluar, tetapi Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS) tetap muncul di acara itu pada hari Selasa.

Dalam pidatonya juga, Erdogan menceritakan, 15 warga Saudi tiba di Istanbul dalam tiga tim, dengan penerbangan terpisah, pada hari-hari dan jam-jam menjelang pembunuhan.

Sehari sebelum pembunuhan, beberapa anggota dari kelompok itu pergi ke Hutan Belgrad, dekat konsulat. Dia juga menjelaskan, bagaimana tim telah menghapus hard drive dari sistem kamera pengawas konsulat sebelum kedatangan Khashoggi, yang berkunjung untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahannya.

Menurutnya, tim pembunuhan itu telah gagal mengelabuhi publik. Mereka mencoba menampilkan seorang pria yang mirip Khashoggi, mengenakan pakaian, kacamata, dan jenggot palsu, termasuk di antara kelompok yang meninggalkan konsulat pada hari yang sama dengan pembunuhan itu.

Presiden Erdogan membenarkan 18 orang telah ditangkap di Arab Saudi atas kasus ini. Dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa seharusnya ke-18 pelaku tersebut harus diadili di Istanbul karena pembunuhan ini terjadi di wilayahnya.

Koresponden keamanan BBC, Frank Gardner mengatakan, pidato Erdogan sangat penting, meski pidato itu jatuh jauh dari harapan banyak orang. Sementara itu, Raja Salman memimpin pertemuan kabinet pada hari Selasa, setelah itu sebuah pernyataan mengatakan, Saudi akan bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi dan meminta pelakunya bertanggung jawab.

Media Pemerintah Suadi juga mengatakan, Raja Salman dan MBS telah mengadakan pertemuan di Riyadh dengan anggota keluarga Khashoggi, termasuk putra Khashoggi, Salah Bin Jamal.

Menurut kantor berita Reuters, mengutip sumber intelijen Turki dan Arab, salah satu pembantu yang dipecat muncul melalui Skype selama interogasi Khashoggi. Saud Al Qahtani dikutip memberikan instruksi untuk memenggal kepala Khashogi. Sumber-sumber mengatakan Presiden Erdogan memiliki salinan audio Skype tetapi menolak menyerahkannya ke AS. (ak.jpc)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker