Yusril: 17 Poin Ijtima Ulama II Harus Dievaluasi

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra ogah menerima isi keputusan Ijtima Ulama II. Menurutnya, 17 poin dalam keputusan itu harus dievaluasi.

“Bukan berarti bahwa kami harus mematuhi Ijtimak II itu, kami ingin mendalami, mempelajari dan apa yang sebetulnya terjadi dengan Ijtima II itu,” ujar Yusril di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu, (23/9/2018).

Yusril menilai, pakta integritas dalam Ijtima Ulama II hanya sepihak dan bisa berubah kemudian hari. Menurutnya pun, dalam pakta integritas mengandung dua persoalan.

“Pertama namanya pakta, tapi bukan pakta. Kalau pakta itu perjanjian kedua belah pihak. Tapi, ini kan (dalan keputusan itu) pernyataan sepihak. Pernyataan sepihak itu setiap saat bisa dicabut oleh orang yang membuat pernyataan,” terangnya.

Sehingga, Yusril menyakini penandatangan dalam keputusan itu tidak mengikat karena sepihak. Lebih lanjut, kata Yusril, Tidak ada perjanjian atau kesepakatan antara calon presiden dengan para ulama.

“Yang ada hanya deklarasi sepihak dan disaksikan oleh para ulama,” imbuhnya.

Dia menilai, pakta integritas dalam Ijtima Ulama II terlalu umum. Sehingga diajukan kepada siapapun bakal diteken.

“Diajukan ke Pak Jokowi juga saya yakin akan diteken,” imbuh dia.

Selain itu, Yusril juga mengomentarai tak adanya syariat Islam dalam Itjima Ulama II. Padahal, telah dijanjikan akan mengandung syariat Islam. Yusril pun enggan berpendapat, ihwal adanya poin untuk memulangkan dan memulihkan nama Habib Rizieq Shihab dalam pakta tersebut. (dor.ak/medcom)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker