Indonesia Berpeluang Besar Menjadi Kiblat Fesyen Muslim di Dunia

Abadikini.com, JAKARTA- busana muslim di Indonesia terus merangkak naik seiring semakin luasnya pasar komoditas fesyen tersebut dan meningkatnya jumlah penduduk muslim di dunia.

Kementerian Perindustrian mencatat, nilai ekspor produk fesyen nasional pada tahun 2017 mencapai USD13,29 miliar atau naik sebesar 8,7 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi kiblat fesyen muslim di dunia,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di acara Muslim Fashion Festival (Muffest) di Jakarta Convention Center.

Menperin menyatakan, Indonesia ditargetkan menjadi kiblat fesyen muslim di dunia pada tahun 2020. Hal ini sangat beralasan karena saat ini Indonesia menempati peringkat lima besar dari negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sebagai pengekspor fesyen muslim terbesar di dunia, setelah Bangladesh, Turki, Maroko dan Pakistan.

Kemenperin pun menargetkan ekspor busana muslim Indonesia bisa meningkat sebesar 10 persen pada tahun 2018. “Untuk menjadi pusat mode muslim dunia, ekspor produk muslim didorong untuk menjadi yang tertinggi di dunia,” tegas Airlangga.

Global Islamic Economy memprediksi pertumbuhan pasar fesyen muslim dunia pada tahun 2020 akan mencapai USD 327 miliar. “Oleh karena iu, kami terus mendorong para pelaku industri fesyen muslim dan para desainer di Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan produktivitasnya serta memperkuat brand-nya sehingga mampu menembus pasar ekspor,” paparnya.

Menperin optimistis, industri busana muslim di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor fesyen serta perekonomian nasional. Saat ini, industri busana muslim diproyeksi menyerap tenaga kerja sebanyak 1,1 juta orang dari total 3,8 juta tenaga kerja industri fesyen.

Pada Muffest 2018, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) memfasilitasi sebanyak 12 brand fesyen muslim dari berbagai daerah di Indonesia untuk ikut serta dalam ajang tersebut.

“Kami menilai event ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menumbuhkan dan mengembangkan industri fesyen muslim nasional terutama dalam melahirkan desainer dan wirausaha baru yang kreatif dan inovatif,” ungkapnya.

Dirjen IKM Gati Wibawaningsih menyampaikan, pihaknya tengah menyusun peta jalan dan rencana aksi yang terintegrasi dari sektor hulu sampai hilir untuk mengembangkan industri fesyen muslim nasional.

“Beberapa waktu lalu, kami melakukan pertemuan dengan para desainer, asosisasi, pelaku usaha industri fesyen muslim serta akademisi untuk merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mewujudkan visi ke depan,” jelasnya.

Sejalan dengan upaya tersebut, Kemenperin akan memitrakan desainer dengan IKM fesyen muslim dalam membangun brand nasional.

“Kami juga akan mengadakan kompetisi fesyen muslim dan memfasilitasi desainer dan industri fesyen muslim pada berbagai event pameran dan fashion show di dalam dan luar negeri sehingga visi Indonesia untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada tahun 2020 dapat terwujud,” ungkap Gati (ak/okz)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker