Rudiantara Dorong Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Digital G20

Abadikini.com, JAKARTA- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi digital di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina pada Agustus mendatang.

Ambisi besar ini diungkapkan setelah melihat keberhasilan Indonesia memiliki empat startup unicorn yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Empat perusahaan Indonesia yakni Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka menjadi empat dari delapan unicorn di Asia Tenggara.

Ia mengaku optimis ini jadi saat yang tepat bagi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi digital di negara anggota G20.

“Kami ingin Indonesia menjadikan Indonesia sebagai hub (pusat) digital economy negara G20. Indonesia memenuhi pemanfaatan ekonomi digital untuk mengurangi Gini ratio” kata Rudiantara saat bertandang ke kantor Transmedia, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Negara, Gini Ratio atau tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia berada pada posisi terendah dalam tujuh tahun terakhir dengan angka 0,389 per Maret 2018. Pada tahun 2010, Indonesia memiliki tingkat ketimmpangan sebesar 0,378.

Rudiantara menyebut pada KTT G20 tahun lalu di Jerman, pemerintah sudah mendeklarasikan tiga butir pemanfaatan ekonomi digital. Yang pertama adalah inklusi keuangan agar seluruh masyarakat memiliki akses dan layanan penuh dari lembaga keuangan.

Sejumlah operator dan perbankan didorong untuk mengimplementasikan inklusi keuangan. Bank Tabungan Nasional Pensiunan Nasional (BTPN) menjadi salah satu lembaga yang memiliki program contoh penerapan inklusi keuangan.

“BTPN adalah salah satu contoh percepatan inklusi keuangan . Lewat program BTPN Wow! ada tiga juta konsumen dalam waktu dua tahun, 98 persen adalah orang belum pernah punya rekening tapi punya ponsel,” ujarnya.

Pemanfaatan ekonomi digital yang kedua menurut Rudi yakni mampu menciptakan konsep sharing ekonomi. Ia mencontohkan bisnis layanan ride-hailing Gojek yang mampu mewujudkan hal itu.

“Kita punya angka pendapatan mitra Gojek sebelum dia menjadi mitra dan setelah menjadi mitra. Terjadi peningkatan pendapatan,” ucapnya.

Penggunaan ketiga yakni untuk meningkatkan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Penerapan ride-hailing lewat jasa antar jemput makanan hingga jasa pengantaran belanja online di e-commerce mengusung konsep ini. Dengan begitu, UMKM tak lagi membutuhkan toko fisik untuk berjualan.

“Kita ada case Tokopedia dan Bukalapak dengan jumlah pedagang mencapai jutaan. Tokopedia punya 2 juta yang pedagang, Bagaimana cara bisnis awalnya tradisional dengan adanya ekonomi digital meningkatkan taraf hidup mereka. Tidak perlu lagi infrastruktur toko fisik,” jelasnya.

Jika Indonesia mampu mewujudkan mimpi sebagai pusat ekonomi digital G20, secara tak langsung inormasi digital juga akan dikantongi. Kendati demikian, pria yang kerap disapa Chief RA ini mengatakan tidak akan ada keuntngan secara nominal.

“Nantinya sebagai pusat ekonomi digital, Indonesia harus sediakan sistem baik dari sisi proses bisnis maupun teknologi informasi. Kita jadi admin pemanfaatan digital untuk perkembangan ekonomi,” ucapnya.

Untuk mewujudkannya, ia mengatakan akan menempuh langkah proaktif kepada Duta Besar negara-negara G20. Ia mengaku akan melobi dan menjelaskan konsep digital hub yang terkait penerapan ekonomi digital di Indonesia. (ak/cnn)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker