Maruarar Sirait Pasang Badan, Jokowi Selamat

Abadikini.com, JAKARTA- Ketua Pengarah Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait pasang badan soal polemik penghadangan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Ia meminta maaf secara terbuka kepada Anies hingga Presiden Jokowi. Akibatnya, citra Jokowi pun terselamatkan. 

Jokowi cukup tergerus di peristiwa yang terjadi saat final Piala Presiden yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu lalu. Pasalnya, aksi Paspampres menghalangi langkah Anies turun podium, mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan piala ke Persija sebagai pemenang, terekam kamera. Videonya kemudian viral. 

Warganet merespon itu sebagai preseden buruk terhadap Jokowi. Sementara Anies, justru diuntungkan secara popularitas. Bahkan, ada yang menyebut Anies sebagai Gubernur Indonesia. Di Twitter, hingga semalam hal ini masih jadi trending topik. 

Tak ingin polemik terus bergulir, Ara, panggilan akrab Maruarar menggelar konfrensi pers di Jakarta kemarin. Ia mengaku salah tidak menyertakan Anies sebagai pendamping Jokowi menyerahkan piala kepada Persija selaku pemenang atas Bali United di ajang final. 

Ara mengaku tidak memasukkan nama Anies di dalam daftar pendamping Presiden. Sebab, ia mengira Anies sebagai gubernur DKI Jakarta otomatis menerima hadiah bersama Persija Jakarta dari Jokowi, meski tidak diminta. 

“Saya tidak begitu paham protokoler. Seharusnya saya meminta Mas Anies untuk menerima hadiah bersama Persija. Saya berharap semua pihak jangan salahkan siapa-siapa, salahkan saya. Saya bertanggung jawab 100 persen,” ucap Ara, pasang badan. 

Ara memastikan tidak ada perseteruan personal antara Jokowi dengan Anies. Baginya, Jokowi-Anies sudah berteman sudah lebih dari satu dekade. “Hubungan pertemanan itu baik-baik saja. Saya mengantarkan Presiden Joko Widodo dan Anies Baswedan sampai ke mobil usai final juga baik-baik,” kataya. 

Berikutnya, anak dari politisi senior Sabam Sirait ini pun berjanji akan lebih mendalami hal-hal menyangkut protokoler agar insiden serupa insiden tidak terulang. “Saya akan belajar lagi bagaimana protokoler yang baik. Saat itu saya memang tidak terlalu memperhatikan masalah itu karena fokus ke teknis Piala Presiden seperti berlaga secara jujur dan transparansi,” pungkasnya. 

Permintaan maaf Ara ini disambut baik oleh Anies. Bahkan, dia menyatakan segera berbicara langsung dengan Ara, selaku pimpinan acara. “Nanti saya komunikasi langsung,” kata Anies kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, kemarin. 

Saat ditanya apakah kecewa terhadap insiden tersebut, Anies tersenyum. Dia tidak menjawab pertanyaan itu tapi mengaku bahagia Persija menjadi pemenang Piala Presiden 2018. “Saya bahagia bisa bertemu Persija lengkap, saya senang banget. Saya senang Persija menang,” jawabnya. 

Sebenarnya, pihak Istana sudah berupaya meredam peristiwa ini. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudi sempat mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan prosedur pengamanan karena paspampres berpegang pada daftar nama pendamping presiden yang disiapkan panitia. Mengingat acara ini bukan acara kenegaraan, maka panitia tidak mengikuti ketentuan protokoler kenegaraan mengenai tata cara pendampingan Presiden oleh Kepala Daerah. 

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Sarwi Chaniago menyebut citra Jokowi terselamatkan oleh permintaan maaf Ara. Cara itu, terbukti ampuh meredam emosi netizen. “Ara jadi juru penyelamat Jokowi. Sebelumnya Istana coba berikan alasan, tapi tidak mampu membendung netizen,” ujar Pangi seperti dilansir Rakyat Merdeka. 

Pangi menyebut kasus ini sekalipun kecil, memiliki dampak besar terhadap elektabilitas Jokowi. Jika peristiwa serupa rutin terjadi setiap bulan, maka Jokowi bisa kalah di Pilpres 2019. “Ini kan jadi sentimen negatif, sekalipun remeh begini elektabilitas Jokowi bisa merosot. Apalagi di survei ia tidak pernah dapat 70 persen,” katanya. 

Ia menyarankan, agar tim Jokowi lebih hati-hati dalam melakukan tindakan yang bisa berdampak disisi politis. “Saya yakin, ini bukan kehendak Jokowi (menghalangi Anies) ini pasti timnya yang amatir. Ini jadi pelajaran besar,” pungkasnya (ak/rmol)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker