PKS Beri Sandi Gelar Ulama, PSI: Menggelikan dan Menyebalkan

Abadikini.com, JAKARTA – Setelah sebelumnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyebut bakal calon wapres Sandiaga Uno sebagai santri post-islamisme saat deklarasi 9 Agustus 2018, kini tokoh PKS Hidayat Nur Wahid menyebut Sandiaga Uno sebagai ulama.

“Baru satu bulan lebih sedikit, PKS mengangkat Sandiaga Uno dari santri menjadi ulama,” kata Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli, dalam keterangannya, Selasa (18/9/2017).

Hal itu menurut dia sebagai sesuatu yang menggelikan sekaligus menyebalkan.

Mohamad Guntur Romli menyitir suara di media sosial soal cepatnya pengangkatan PKS untuk Sandiaga Uno dari santri ke ulama akibat efek kardus.

“Di media sosial banyak yang nanggapi, itu efek kardus emang dahsyat, tak tahu apa maksudnya,” sindir tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Menurut dia, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mempermainkan ulama. Sebab di Ijtima Ulama I, Prabowo didesak mengikuti rekomendasi agar memilih cawapres dari kalangan ulama. Namun Prabowo justru memilih Sandiaga, yang terseret isu mahar politik Rp 1 triliun. Padahal bila jujur, semua kejadian ini menunjukkan koalisi Prabowo tidak mematuhi aspirasi ulama.

“Hasil Ijtima Ulama I kan jelas, minta Prabowo pilih cawapres dari ulama. Ternyata tidak dipatuhi, malah bikin Ijtima Ulama II untuk merevisi. Ini kan mempermainkan ulama,” kata Guntur Romli.

Menurut dia, apabila hendak mencari ulama yang asli, justru ada di kubu Jokowi-Ma’ruf Amin. Ditegaskannya, Ma’ruf adalah ulama asli, memegang jabatan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam PBNU.

“Contohnya Yusuf Martak, pengusaha real estate dan jasa umroh, tiba-tiba jadi ulama (di Ijtima Ulama II) menjelang pilpres, ini lucu sekali,” kata Guntur Romli. (anton.ak/bs)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker