Kubu Republik Khawatir Data Facebook Bocor Dalam Kampanye Trump

Abadikini.com- Beberapa anggota parlemen Republik Amerika Serikat menyatakan kekhawatiran atas pelanggaran privasi pada hari Minggu (18/3) setelah media melaporkan bahwa sebuah konsultan politik yang bekerja dalam kampanye Presiden Donald Trump mendapatkan akses tidak pantas ke-50 juta data pengguna Facebook. 

Senator Republik Marco Rubio mengatakan bahwa dia yakin beberapa perusahaan internet telah tumbuh terlalu cepat untuk mencerna tanggung jawab dan kewajiban mereka.

“Jadi kita akan belajar lebih banyak tentang ini di hari-hari yang akan datang. Tapi ya saya terganggu dengan itu,” kata Rubio kepada NBC dan dimuat ulang Reuters.

Sementara itu Senator Rand Paul menyebut bahwa entah apakah orang saat ini dapat mempercayai perusahaan seperti Facebook atau tidak setelah muncul laporan Cambridge Analytica soal hal tersebut.

“Orang harus melihat ke dalamnya. Entah melanggar hukum, benar-benar, privasi konsumen Amerika, individu Amerika, harus dilindungi,” kata Paul.

Facebook sendiri mengungkapkan masalah ini dalam sebuah posting blog pada hari Jumat pekan lalu, beberapa jam sebelum  laporan Cambridge Analytica, sebuah perusahaan data yang terkenal dengan pekerjaannya dalam kampanye presiden Trump pada 2016, yang mengatakan diberi akses ke data dan mungkin tidak menghapusnya.

Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang profesor psikologi Universitas Cambridge telah berbohong kepada perusahaan tersebut dan melanggar kebijakannya dengan mengirimkan data ke Cambridge Analytica dari sebuah aplikasi yang telah dikembangkannya.

Namun dalam penyataan akhir pekan kemarin, Facebook mengatakan sedang melakukan review internal dan eksternal yang komprehensif untuk menentukan apakah data pengguna yang dimaksud masih ada atau tidak. (ak/rmol)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker