Fahri Hamzah Bilang Hanya Orang Kuat yang Bisa Kalahkan Jokowi

Abadikini.com, JAKARTA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menilai pertarungan dalam pemilihan presiden 2019 harus mendatangkan lawan yang kuat supaya dapat mengalahkan Joko Widodo yang akan kembali maju sebagai petahana. 

Menurutnya, jika lawan Jokowi hanyalah orang yang tidak pernah terjun ke masyarakat serta tidak pandai berargumentasi maka kemenangan akan kembali diraih oleh kader PDIP tersebut. 

“Dia (Jokowi) kuat kalau yang melawannya enggak jelas, empot-empotan, enggak bisa. Harus lawan yang jago, punya data argumentatif, setiap hari ketemu rakyat. Ini enggak bisa sembunyi harus fight hadap-hadapan,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/7).

Penilaian Fahri terhadap pesaing Jokowi tersebut disampaikan saat ia diminta keterangan terkait cuitannya di akun Twitter pribadinya soal pertandingan piala dunia antara Perancis dan Kroasia. Fahri menuturkan jika Perancis menang dalam pertandingan tersebut maka incumbent akan menang, tetapi jika Kroasia menang maka incumbent akan kalah. 

Fahri mengaku telah mengembangkan analisisnya tersebut. Menurut dia, Kroasia merupakan kekuatan baru, sedangkan Perancis merupakan kekuatan mapan. 

Jika dilihat dari awal pertandingan, Fahri mengatakan, Kroasia telah menang dua angka tetapi sayang angka tersebut diciptakan sebagai gol bunuh diri sehingga menjadi kemenangan bagi Perancis. 

Fahri pun menilai Kroasia yang memiliki kekuatan baru itu cenderung sembrono layaknya partai politik oposisi. Dia tidak menampik jika unggahannya di Twitter merupakan kritikan terhadap parpol oposisi.

“Karena kekuatan baru suka sembrono, sembarangan, tidak kuat, sama seperti parpol oposisi ini. Makanya saya kritik kalau parpol oposisi dan capres oposisi ini tidak manuver, baik, cerdas datanya, bagus, kalah deh pasti. Incumbent menang karena incumbent kuat dan dalam hal ini Pak Jokowi pasti tambah kuat,” ucapnya. 

Kuatnya Jokowi, kata Fahri, sudah terlihat saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi dinilai mampu mengontrol APBD 70 triliun. Dan saat ini Jokowi mampu mengontrol senilai 2.240 Triliun. 

“Dulu gubernur DKI ngontrol APBD Rp70 T sekarang Rp2.240 T dia kontrol. Dulu PNS DKI cuma berapa orang sekarang seluruh Indonesia, militer, polisi, BUMN, dia kontrol. BUMN itu utangnya Rp 5.800 T belum asetnya,” tuturnya. (ak.cnn)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker