Banser Bakar Bendera Tauhid, Ketum PBNU Ungkap itu Kesalahan Polri

Abadikini.com, JAKARTA – Aksi pembakaran bendera Tauhid oleh oknum Banser beberapa waktu lalu sehingga menimbulkan kegaduhan belakangan ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut itu semua bisa terjadi karena Polri tidak melakukan tindakan tegas.

Hal ini disampaikan Said saat acara diskusi Peran Ormas Islam dalam NKRI di Kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018). Dalam acara ini, hadir juga pejabat Polri.

“Enakan terang-enakan daripada blunder. Ada kesan polisi membiarkan berkibarnya bendera tauhid di mana-mana sehingga akhirnya Banser meluap emosi, bertindak sendiri, polisinya sih diem saja polisinya,” kata Said.

Said menerangkan, harusnya polisi merampas setiap bendera yang dianggap berkenaan dengan HTI.

Bahkan ada bukan hanya bendera, yang jelas-jelas tulisan ganti sistem demokrasi menjadi khilafah.

“Ada turunkan Jokowi, ganti presiden, tetapi kok ini enggak ditangkep gitu. Kan ngomong ganti presiden enggak boleh, kecuali nanti sudah melalui proses,” kata dia.

Menurutnya, ada jalur konstitusi untuk mengganti presiden. Namun, jika saat ini ada desakan untuk mengganti presiden, maka hal itu melanggar sistem presidensial.

“Yang heran, polisi seakan akan membiarkan,” kata dia. (dor.ak/jpnn)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker