Apa Pentingnya Ganti Presiden 2019

Dinamika kebangsaan semakin menjadi-jadi, suara deklarasi 2019 ganti presiden sudah membuming di setiap pelosok negeri ini.

Munculnya slogan 2019 ganti presiden bukan tampa alasan tapi memiliki latar belakang yang sangat kuat. Dilihat dari polemik yang di hadapi oleh bangsa indonesia baik itu menyangkut pokitik, ekonomi, budaya dan agama semakin menjadi perhatian khusus oleh para elit bangsa ini khususnya yang berada dalam barisan oposisi dan termasuk masyarakat yang peduli terhadap NKRI.

Hemat penulis bahwa indonesia sedang mengalami kemelutan yang cukup serius, deklarasi 2019 ganti presiden tidak bisa terbendung lagi. Deklarasi ini di ikuti oleh kumpulan orang-orang yang menginginkan perubahan terhadap bangsa ini supaya lebih baik.

Dengan keadaan negara yang sangat menghawatirkan dalam aspek ekonomi, nilai tukar rupiah yang ambruk, sistem politik yang sudah kehilangan identas untuk menjaga marwah kebangsaan Bahkan elit sudah terina bobokan dengan kekuasaan.

Kemesraan elit dengan kekuasaan terang-terangan dan bahkan mereka mati-matian membela sang rajanya sekalipun sang raja itu sangat kejam.

Kelompok-kelompok yang bersuara sekarang sudah di bius sehingga mereka tidak berani bersuara lagi dikarenakan ketika mereka bersuara akan di ancam untuk dilaporkan karena dianggap makar atau ujaran kebencian.

Ujaran kebencian adalah merupakan salah satu tantangan yang serius oleh bangsa ini. Penulis mengatakan demikian karena ketika ada suara-suara di pelosok daerah yang mengkritisi kebijakan dengan nada yang agak sedikit pedas dianggap telah menghina dan dilaporkan.

Suatu negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak memberikan ruang kritikan maka negara itu sedang mengalami kesakitan yang serius.

Kalaulah rakyat indonesia tidak ganti presidenya maka tunggulah kehancuran, argumentasi ini bukanlah tampa alasan tapi berdasarkan kondisi bangsa indonesia.

Sekarang sang tuan itu sedang melakukan politik pencintraan dengan memperlihatkan kehebatannya dalam mengelolah kepemimpinan padahal itu semua adalah semu, pada tahun kemarin sang tuan mengatakan bahwa agama harus dipisahkan dengan politik tapi ketika dia bergandengan dengan seorang ulama memoles lagi kata-katanya bahwa agama dan politik merupakan satu kesatuan yang utuh ibaratkan dua sisi mata uang.

Politik pencitraan memang langkah yang cukup baik dilakukan oleh sang tuan tapi hanya masyarakat yang tidak kuat iman yang bisa tertipu dengan gaya politik demikian.

Sekarang sang tuan itu sudah terperangkap dalam jebakan, narasi tentang ulama yang akan bisa menstabilkan umat ketika para kontestasi  berdampingan dengan ulama padahal hemat saya itu adalah jebakan yang sengaja di buat.

Oleh karena sang tuan tidak punya persediaan ulama yang memumpuni dalam hal merangkul ummat maka dengan terpaksan dia mengambil ulama yang telah lanjut usia dan bahkan gagasan-gagasan bisa dipastikan tidak lagi produktif karena dipengaruhi oleh faktor umur.

Berdasarkan uraian diatas maka 2019 ganti presiden adalah suatu keharusan untuk dilakukan oleh masyarakat indonesia supaya indonesia kedepan menjadi lebih baik dan bermartabat.

Sudah cukuplah sang tuan itu membuat bangsa ini dalam keadaan tidak sehat, kalau ditambah lagi periodenya maka siap-siap kita kubur dalam-dalam negara tercinta ini.

Oleh: Harmoko

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker