IPB Sukses Kembangkan Drone Permukaan Laut

Abadikini.com, BOGOR – Institut Pertanian Bogor berhasil mengembangkan teknologi kelautan terbaru berupa drone permukaan laut (Autonomous Surface Vehicle). Alat ini juga sukses menjalani uji coba pertama di perairan Kawasan Konservasi Lamun, Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Ketua Tim Laboratorium Instrumentasi dan Robotika Kelautan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Indra Jaya, mengatakan Indonesia memiliki kawasan perairan yang luas dengan ekosistem tropis. Dibutuhkan teknologi terkini untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi laut Indonesia.

Selain itu, kondisi perairan Indonesia sulit diakses menggunakan kapal riset. Ini lantaran kawasan laut Indonesia cenderung dangkal.

” Drone ini diharapkan dapat melengkapi dan bahkan mengisi kekosongan peralatan survei dan pemantauan pesisir yang masih sulit dijangkau oleh kapal riset,” ujar Indra melalui keterangan tertulis diterima Dream, Sabtu, 8 September 2018.

Cocok Untuk Riset Perairan Dangkal

Drone ini berbentuk catamaran (perahu dengan dua lambung) dengan panjang 2 meter. Kinerja drone ini tidak menggunakan kendali jarak jauh, melainkan dengan memasukkan program komputer ke dalam electronic box berisi perintah tentang rencana arah gerak dalam bentuk titik-titik lintasan yang akan dilalui.

Alat ini dapat digunakan untuk pemantauan ekosistem perairan pesisir seperti lamun (rumput laut), terumbu karang, laguna, dan lain-lain. Pemantauan menghasilkan data dan informasi dalam bentuk rekaman videocam bawah air, kedalaman perairan, kecerahan perairan, klorofil, serta posisi drone tiap waktu.

Drone ini bisa menampilkan gambar bawah laut langsung menggunakan teknologi streaming yang bisa diakses lewat komputer operator. Tidak hanya itu, drone ini juga dilengkap data logger untuk menyimpan hasil pengamatan guna kebutuhan analisis lebih lanjut.

Teknologi pada drone ini merupakan bagian dari Internet of Things of Seagrass untuk pengembangan sistem observasi dan basis data ekosistem lamun. Riset ini didanai lewat Demand Driven Research Grant (DDRG) Coremap-LIPI. (Dream)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker