Bantah Ada Mahar, Fadli Nilai yang Diperlukan Logistik

Abadikini.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah tudingan yang dilayangkan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terkait mahar sebesar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS agar menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Meski demikian kata dia, dalam menghadapi pilpres dibutuhkan dana untuk keperluan logistik dan menggerakkan mesin partai. Namun dana tersebut tidak menjadi pertimbangan dalam memilih cawapres.

“Saya kira enggak juga ya, tapi tentu kita perlu ada logistik. Dalam peperangan kita perlu logistik, dalam hal ini peperangan dalam tanda petik ya, pemilu. Tidak mungkin suatu kampanye aja di suatu tempat aja bisa memakan biaya,” kata Fadli di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) dini hari.

Fadli mengatakan logistik merupakan komponen yang dibutuhkan selain strategi dan taktik dalam menghadapi pilpres.

“Jadi selain strategi, taktik, kita juga butuh logistik dan logistik ini kita juga berharap ada dana gotong royong dari setiap partai politik, kandidat, dari macam-macam lah,” katanya.

Fadli mencontohkan Prabowo yang menjadi kandidat calon presiden, selama ini telah menggunakan dana pribadi untuk berbagai keperluan.

“Nanti siapapun juga harus ada kesiapannya, dan berapa anggarannya. Semuanya kita akan transparan, dan terbuka dan semua yang ada di sini adalah uang halal, logistik yang halal,” ujarnya.

Akan tetapi, Fadli mengklaim baik Sandiaga maupun Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi dua nama kandidat cawapres Prabowo, belum menyatakan langsung kesanggupan untuk memenuhi persoalan logistik.

“Belum belum. Jadi kita harus membicarakan itu sebagai bekal utuk menghadapi pilpres. Kita kan butuh nyetak kaos, butuh saksi-saksi dan sebagainya,” katanya.

Sehingga, Fadli menegaskan faktor kesiapan dana tidak menjadi variabel yang menentukan dalam posisi cawapres Prabowo maupun menjalin mitra koalisi.

Hal terpenting kata dia, adalah sebuah komitmen yang menunjukan keinginan perubahan agar tahun 2019 dapat pergantian kepemimpinan nasional.

“Berangkatnya dari situ. Kemudian kita juga mendalami persoalan yang dihadapi masyarakat, dari sisi ekonomi, politik sosial budaya,” katanya.

“Dan terutama dari concern kami adalah dari sisi ekonomi, kebutuhan masyarakat makin sulit, lapangan kerja sulit, harga meningkat tajam, daya beli lemah, rupiah juga semakin anjlok dibanding mata uang lain. Hutang yang tinggi. Nah persamaan persepsi ini sudah terbangun,” ujarnya.

Andi Arief sebelumnya dalam pesan singkat kepada wartawan mengatakan bahwa Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto diluar dugaan mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar.

“Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp500 M menjadi pilihannya untuk cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan,” kata Andi. (ak.cnn)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker