Yusril: Dipimpin Jokowi, Indonesia Tak Mencapai Tujuan Bernegara

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan siap bergabung dengan koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi), asalkan petahana mau di posisi calon wakil presiden (cawapres). Sementara itu, dirinya berada pada posisi calon presiden (capres).

Demikian jawaban mengejutkan Yusril beberapa waktu lalu ketika ditanya kemungkinan PBB bergabung dengan gerbong pendukung Jokowi. Saat kembali dikonfirmasi soal jawabannya itu, Yusril mengaku waktu itu dirinya hanya bercanda.

Sebetulnya, kata Yusril, jawaban itu sekaligus menegaskan bahwa PBB sangat tidak mungkin mendukung mantan Wali Kota Surakarta itu pada Pilpres 2019.

PBB menargetkan perolehan suara 9 persen di pemilu legislatif (Pileg) 2019, sehingga bisa memperoleh kursi di DPR.

“Jadi, ya itu nggak serius. Bercanda aja. (Jawaban) Itu menunjukkan pendirian PBB sudah tegas. Untuk mendukung Pak Jokowi tak mungkin,” ujar Yusril di Ruko Crown Palace, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2019).

Yusril menuturkan, pernyataannya menjadikan Jokowi sebagai cawapres adalah hal yang tidak masuk akal. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak mungkin mau hanya diposisikan sebagai cawapres.

“Kalau beliau (Jokowi) mau jadi cawapres aja, itu mustahil,” tegas Yusril.

Meski demikian Yusril menegaskan, pernyataan tersebut bukan sebuah ledekan untuk Jokowi. Melainkan, hanya ungkapan bahwa PBB tidak mungkin bersatu dengan pendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Yusril lebih lanjut menjelaskan, tidak mungkinnya PBB memberikan dukungan lantaran dia melihat di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia tidak mengalami kemajuan. Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu melihat, saat ini kehidupan rakyat semakin susah.

“Bukan maksudnya untuk meledek. PBB tak mungkin mencalonkan beliau (Jokowi). Karena PBB berkeyakinan, Indonesia dipimpin beliau tak ada tujuan yang tercapai bagi bangsa dan bernegara,” lanjut Yusril.

“PBB berkeyakinan selama kepemimpinan beliau tidak ada kemajuan berarti yang tercapai oleh bangsa dan negara. Bahkan hidup rakyat makin berat, utang makin besar, dan demokrasi seperti terkekang,” pungkasnya. (anton.ak/jawapos)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker