Peduli Pendidikan di Suku Tobelo Dalam, Walikota Dirikan Rumah Belajar Ali Ibrahim

Abadikini.com, TIDORE – Kepedulian Walikota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim terhadap kesejahteraan warganya benar-benar ditunjukkan dengan aksi nyata. Setelah sebelumnya menghabiskan waktu bersama para nelayan di Pulau Joji, Desa Toseho pekan lalu, kali ini orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan tersebut mengunjungi warga Tidore dari Suku Tobelo Dalam bertempat di Taman Aketajawe, Kecamatan Oba untuk berdialog bersama warga Sabtu (3/2/2018) lalu.

Walikota Ali Ibrahim juga berkesempatan memanfaatkan waktu menginap di Taman Nasional Aketajawe bersama Suku Tobelo Dalam.

Di sela-sela dialog Walikota meminta Kepala Suku Tobelo Dalam, Mesakh bersama warga lainnya untuk ikut mendaftarkan diri dalam administrasi kependudukan agar tercatat secara resmi dalam data kependudukan di Kota Tidore Kepulauan, “sehingga nantinya hak-hak warga Tobelo dalam ikut diperhatikan oleh Pemerintah Daerah,” ujar Ali Ibrahim.

Ali Ibrahim berharap Suku Tobelo Dalam dapat meningkatkan taraf hidupnya lebih baik dan sejajar dengan warga lainnya di Kota Tidore Kepulauan. Walaupun hutan merupakan tempat hidup Suku Tobelo Dalam, namun tidak berarti mereka harus ketinggalan dalam berbagai segi kehidupan. Mereka juga harus dicerdaskan dan diberdayakan.

“Diberdayakan bukan berarti merubah pola hidup warga Tobelo Dalam dengan meninggalkan tradisinya, namun mereka harus mampu menghadapi situasi sosial yang dinamis, diberikan kesempatan belajar baca-tulis, kecakapan komunikasi sosial dengan berlatih bahasa Indonesia serta dilatih skill pertaniannya agar mampu bercocok tanam sehingga tidak selalu bersandar pada hasil alam,” harapnya.

Ali Ibrahim juga meminta agar Mesakh bersama warganya jangan lagi hidup berpindah-pindah tempat agar lebih mudah dilakukan pendataan dan pembinaan. Menyandarkan mata pencaharian di Taman Nasional bagi Suku Tobelo Dalam memang diperbolehkan oleh pemerintah.

“Sebaiknya warga Tobelo Dalam dapat menikmati alam yang tersedia di wilayah Kota Tidore Kepulauan sehingga bila ada warga yang sakit dapat segera dilayani petugas kesehatan, anak-anak bisa sekolah di tempat yang sudah disediakan di Taman Nasional, dan bila warga menemui kesulitan lain maka Pemerintah bisa turun tangan dengan mudah. Kata Walikota.

Walikota Ali Ibrahim Dialog dengan Suku Tobelo Dalam saat Meresmikan Rumah Belajar Ali Ibrahim

Dialog Walikota  bersama Kepala Suku Tobelo Dalam, Mesakh, juga dihadiri Direktur Rumah Pemberdayaan Indonesia, Muhammad Bayu, Kadis PMD Tikep, Hamid Abdullah, Kepala Seksi Wilayah I Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Radwan, dan instansi teknis terkait. Dari informasi yang disampaikan Petugas Balai Taman Nasional Aketajawe, bahwa luas Taman Nasional Aketajawe yang masuk kawasan Kota Tidore Kepulauan seluas 52.790,57 Ha yang terbagi dalam dua kawasan yaitu Tayawi 20.634,21 Ha dan kawasan Akelamo seluas 32.156,36 Ha. Sedangkan jumlah Suku Tobelo Dalam di wilayah Kota Tidore Kepulauan, sebanyak 17 Kepala Keluarga yang terdiri dari 63 jiwa. 33 orang laki-laki dan 30 orang  perempuan.

Minggu (4/3) pagi, usai berdiskusi bersama lintas sektor terkait masa depan dan kesejahteraan Suku Tobelo Dalam sebagai penghuni kawasan Taman Nasional, Walikota mengundang Kepala Suku bersama seluruh warga dan Pendeta untuk sama-sama menyaksikan mendeklarasikan pendirian wadah pendidikan khusus bagi suku Tobelo Dalam.

Wadah pendidikan yang diberi nama “Rumah Belajar Ali Ibrahim” ini merupakan wujud kerja sama Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dengan Lembaga Sosial Rumah Pemberdayaan Indonesia. tidak mengatur siswa khusus bagi anak-anak saja tetapi juga bagi seluruh warga dari segala lapisan usia baik laki-laki maupun perempuan. Tenaga pengajarnya pun tidak harus guru resmi dari pemerintah. Siapa saja bisa menjadi guru bagi wadah belajar ini, bisa saja anggota TNI, Polri, Pendeta, Relawan lainnya juga bisa. Bahkan Suku Tobelo Dalam pun bisa menjadi tenaga pengajar yang penting bisa membaca, menulis dan cakap berbahasa Indonesia. selain membaca dan menulis, Rumah Belajar ini juga diharapkan mampu melatih kecakapan serta keterampilan lain bagi para muridnya, seperti menganyam, merangkai bunga dan lain-lain yang dapat menciptakaan barang bernilai komersil.

Di lokasi ini sebelumnya telah berdiri Ethno School atau sekolah alam, namun kondisi belajarnya jarang terlaksana dengan baik karena tenaga pengajarnya dari luar yang sebagian besar merupakan relawan dari sejumlah LSM, sehingga anak-anak tidak dapat mengikuti pelajaran secara teratur.

Walikota berharap setelah didirikannya “Rumah Belajar Ali Ibrahim” ini semakin menarik minat Suku Tobelo Dalam untuk belajar. Kehadiran Taman Nasional Aketajawe telah memberikan suaka dan perlindungan bagi Suku Tobelo Dalam, mereka dapat beraktifitas mencukupi kehidupannya tanpa terganggu masyarakat luar.

“Seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan ikut bertanggung jawab melestarikan Akatajawe, karena hutan adalah kekayaan milik bersama untuk itu perlu dijaga, dirawat dan dimanfaatkan secara bijak agar hutan juga memberikan manfaat terbaiknya bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya (g.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker