Jusuf Kalla dan Anies Baswedan Hadiri Forum Ilmiah Internasional Ke-5

Abadikini.com, JAKARTA- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla secara resmi membuka forum ilmiah Internasional ke – 5 Ulama dan Dai se Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa yang diselenggarakan selama tiga hari di Grand Hotel Jakarta, Kamis (3/7/2018_

Dalam sambutannya Wapres menyampaikan apresiasi atas segala upaya para ulama dalam berkontribusi memperkuat kesatuan dan persatuan umat.

Namun Wapres juga mengingatkan bahwa  menyelenggarakan forum-forum saja tidaklah cukup. Tetapi harus dibarengi dengan kerja keras.

“Beberapa waktu yang lalu, beberapa ulama dari Indonesia, Pakistan dan Afghanistan juga melakukan pertemuan dan melaksanakan dialog trilateral Jakarta, tapi kita masih menunggu realisasinya. Forum ini juga sudah pertemuan yang ke 5. Berarti sudah banyak gagasan dan pikiran yang dibicarakan.” Kata Jusuf Kalla dalam sambutannya.

Lanjut JK, Bahwa Perkembangan dakwah sudah cukup semarak, diantaranya terlihat masjid-masjid ramai dikunjungi. Wanita muslimah semakin banyak yang menutup aurat. Namun kita juga masih harus terus bekerja keras untuk meningkatkan ekonomi bangsa.

“Kita prihatin melihat berbagai kondisi konflik yang terjadi di beberapa negara. Maka harus mengambil peran. Suriah yang sudah hancur itu membutuhkan waktu berpuluh puluh tahun untuk merekonstruksinya kembali. Mungkin tidak cukup tiga puluh sampai empat puluh tahun” ujarnya

Dalam sambutan yang dihadiri puluhan ormas islam, Jusuf Kalla mengatakan bahwa Demikian juga, kedamaian saja tidak cukup. melainkan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan berbagai kemajuan. Islam masuk ke Indonesia lewat banyak ulama yang pedagang

“Indonesia negeri dengan mayoritas penduduknya muslim. Tapi peninggalan sejarah atau destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi justru tidak mencerminkan Islam. Candi Borobudur, Bali, dan lain lain. Sebaliknya di India, justru peninggalan sejarah dan destinasi wisata yang dikunjungi malah peninggalan Islam.
Seperti Taj Mahal.” katanya

Lanjut lagi kata Jusuf Kalla bahwa Indonesia telah berusaha mewujudkan perdamaian di beberapa negara seperti di Myanmar, Afghanistan dan beberapa tempat lain. Pertemuan seperti ini perlu jadi sarana belajar berbagai penyebab konflik di beberapa negara untuk kita mampu mengantisipasinya dan berkontribusi memberi solusinya.

“Kita juga tidak dapat menampik fakta bahwa konflik kinflik di negeri muslim itu tidak lepas dari campur tangan dan intervensi kepentingan negara negara Barat” katanya

Anies Baswedan

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan, Ph.D, dalam sambutannya memuji peran dan dedikasi Pak M. Jusuf Kalla dalam kerja kerasnya menciptakan perdamaian Indonesia maupun perdamaian di Asean dan negara yang lain.

“Kerja keras dan jasa Pak JK dalam memulihkan persatuan, perdamaian dan kerukunan di Aceh, Maluku, Sulawesi, hingga di Myanmar, Thailand dan Afganistan sangatlah besar. Sebab itu Anis Baswedan menjuluki Pak M. Jusuf Kalla sebagi “Bapak Perdamaian”.” kata Anies

Anis juga menegaskan bahwa Indonesia dalam posisi geograpis nya paling timur dari negeri negeri muslim di dunia, yaitu dari Maroko ke Merauke; dengan segala keanekaragaman suku bangsa, bahasa , dan agama dapat menjaga kerukunan dan persatuan.

“Karena itu mudah mudahan matahari perdamaian itu terbit dari Indonesia” katanya

Anis menambahkan bahwa keberagaman itu adalah biasa, tetapi yang istimewa itu adalah kesatuan dan persatuan dalam keberagaman. itulah yang patut dirayakan dari Indonesia. (ak/beng)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker