Na Willa, Film Baru Visinema yang Ajak Penonton Pulang ke Masa Kecil Indonesia

Abadikini.com, JAKARTA – Setelah mencetak sejarah lewat Jumbo sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa, Visinema Studios resmi meluncurkan proyek film terbarunya berjudul Na Willa, adaptasi dari buku legendaris karya Reda Gaudiamo yang telah memikat pembaca lintas generasi.
Film ini mempertemukan kembali trio kreatif di balik Jumbo sutradara sekaligus penulis naskah Ryan Adriandhy, produser Anggia Kharisma, dan Novia Puspa Sari dalam kolaborasi baru yang menjanjikan kehangatan serupa, namun kali ini melalui medium live action. Bila Jumbo menghidupkan keajaiban keluarga lewat animasi, maka Na Willa menuturkan kisah masa kecil yang lembut dan jujur melalui pandangan seorang anak perempuan di Indonesia tahun 1960-an.
Debut Live Action Ryan Adriandhy dan Dunia Kecil Na Willa
Dalam debut live action perdananya, Ryan Adriandhy membawa penonton ke Surabaya era 60-an yang sarat warna dan nostalgia, dilihat melalui mata bocah lima tahun bernama Na Willa diperankan oleh pendatang baru Luisa Adreena. Bersama Irma Rihi sebagai Mak dan Junior Liem sebagai Pak, film ini menggambarkan dinamika keluarga sederhana yang hangat dan sarat kasih.
Ryan menyebut Na Willa sebagai proyek impian yang telah ia perjuangkan sejak lama.
“Saya jatuh cinta sejak pertama membaca novelnya. Dunia dan kejujuran Na Willa begitu hidup, dan saya selalu membayangkan bagaimana pandangan polosnya bisa dihidupkan lewat gambar dan musik,” ujarnya dalam keterangan rilis Rabu (12/11/2025).
“Bisa mewujudkannya bersama Anggia, Novi, dan restu Ibu Reda Gaudiamo adalah mimpi yang jadi kenyataan.” tambahnya.
Restu dari Sang Penulis: Reda Gaudiamo
Adaptasi Na Willa mendapat restu langsung dari Reda Gaudiamo, penulis buku aslinya. Dalam pesan video yang ditayangkan pada acara peluncuran, Reda menyampaikan rasa bahagianya:
“Saya tahu Na Willa berada di tangan yang tepat — tangan-tangan yang mencintai Na Willa. Saya berharap film ini bisa dinikmati oleh teman-teman kecil maupun besar, seperti buku yang telah menemani banyak pembaca.”
Visinema: Merayakan Keluarga Lewat Cerita
Anggia Kharisma, Chief Content Officer Visinema Studios sekaligus produser Na Willa, menegaskan bahwa film ini merupakan kelanjutan dari visi Visinema untuk menghadirkan cerita keluarga yang menghangatkan.
“Bagi kami, Na Willa bukan sekadar film, tapi ruang untuk kembali merayakan arti keluarga — tempat tawa, air mata, dan percakapan kecil menjadi bagian dari tumbuh bersama,” ungkap Anggia.
Ia menambahkan, “Film keluarga bukan hanya hiburan, tapi juga cara menumbuhkan empati dan mengingatkan kita pada makna menjadi manusia.”
Dari Kasih Ibu hingga Warna Surabaya 60-an
Irma Rihi, yang sebelumnya dikenal lewat Women from Rote Island, mengaku karakter Mak membuatnya teringat pada sosok ibu sejati.
“Mak kuat di luar tapi lembut di dalam. Ia menuntun anaknya memahami dunia yang kadang tidak adil, tapi penuh kasih. Semoga penonton bisa merasakan hangatnya pelukan seorang ibu,” tuturnya.
Sementara itu, Novia Puspa Sari mengungkapkan tantangan sekaligus keseruan membangun atmosfer Surabaya tahun 60-an.
“Dari desain set hingga palet warna, semuanya kami garap untuk memunculkan nuansa masa kecil yang hidup dan akrab bagi semua generasi,” katanya.
Menatap Layar Lebaran 2026
Visinema Studios berharap Na Willa dapat menemui penontonnya di bioskop pada momen Lebaran tahun depan.
“Kami ingin mengajak keluarga Indonesia bernostalgia — kembali ke masa kecil yang sederhana, penuh tawa, dan cinta,” tutup Novia.