Peringatan Dini Rob Jakarta Utara, Waspada Pasang Maksimum Hingga 10 Desember
Abadikini.com, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir pesisir (rob) yang diperkirakan melanda 11 kelurahan di Jakarta Utara dan wilayah Kepulauan Seribu. Potensi rob ini diprediksi berlangsung selama periode 1 hingga 10 Desember 2025.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa peringatan ini dikeluarkan menyusul laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok.
Fenomena yang menyebabkan peningkatan tinggi muka air laut secara signifikan ini adalah pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan Fase Bulan Purnama dan Perigee (dikenal sebagai Supermoon).
Puncak Pasang dan Wilayah Berisiko Terdampak
Puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi antara pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB. Isnawa Adji menyebut bahwa durasi pasang tinggi berpotensi berlangsung beberapa hari berturut-turut, menuntut kesiapsiagaan masyarakat pesisir.
Sejumlah wilayah yang tercatat berisiko terdampak antara lain:
-
Jakarta Utara: Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Tanjung Priok.
-
Kepulauan Seribu: Seluruh kawasan.
Imbauan Kesiapsiagaan dan Kanal Informasi Resmi
BPBD mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan kondisi cuaca dan dinamika air laut. Masyarakat disarankan untuk menghindari aktivitas di daerah pesisir yang berisiko terkena rob saat puncak pasang, serta memastikan sistem drainase di sekitar rumah berfungsi baik.
Isnawa Adji menekankan bahwa kesiapan masyarakat adalah faktor penting dalam mengurangi dampak yang mungkin timbul. Warga diminta memantau informasi resmi melalui kanal digital pemerintah:
-
Peringatan Dini Gelombang Pasang: bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut
-
Laporan Genangan: Aplikasi JAKI
-
Pembaruan Real-time: pantaubanjir.jakarta.go.id
Selain itu, BPBD telah menyiapkan layanan darurat gratis 112 untuk merespons situasi darurat. Koordinasi intensif juga telah dilakukan dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan instansi teknis lain untuk memastikan respons cepat jika terjadi kenaikan air laut yang signifikan.



