Gubernur Melki Pacu Jajaran Pemprov NTT: Target PAD Rp2,8 Triliun, Waktunya ‘Terbang Tinggi’

Abadikini.com, KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, memimpin pertemuan penting bersama Sekretaris Daerah NTT, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan Bank NTT, serta sejumlah pimpinan lembaga vertikal. Pertemuan yang digelar di Aula Rumah Jabatan Gubernur pada Senin (9/6/2025) ini berfokus pada optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Target Fantastis untuk Pembangunan NTT
Gubernur Melki menegaskan bahwa target PAD NTT tahun ini ditetapkan sebesar Rp2,8 triliun, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1,4 triliun. Pencapaian target ini, menurutnya, harus menjadi komitmen bersama seluruh komponen, tak hanya OPD, tetapi juga instansi vertikal dan mitra strategis.
“Kami minta semua komponen harus bergerak total, tidak lagi pakai cara lama. Ini waktunya kita bangkit, bekerja luar biasa, dan memastikan target Rp2,8 triliun itu tercapai. Kalau tidak, kita tak akan bisa membangun sesuai kebutuhan,” tegas Melki.
Kolaborasi Lintas Sektor dan Peran Bank NTT
Melki menjelaskan, kurang lebih 25 instansi bertanggung jawab dalam upaya menggali potensi PAD, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, hingga Dinas Perikanan dan Kelautan. Ia juga mendorong adanya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan lembaga vertikal seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Bank NTT.
“Kami meminta agar Bank NTT juga menyesuaikan diri dengan arah kebijakan pembangunan daerah. Kalau PDRB kita 30% dari sektor pertanian, kredit sektor pertanian juga harus dominan. Bank NTT harus menyesuaikan, bukan berjalan sendiri,” jelas Melki.
Selain itu, seluruh pihak diminta untuk menyusun proyeksi pendapatan per sektor secara detail, menetapkan target spesifik tiap OPD, dan menyelaraskannya dengan potensi lapangan.
Perubahan Pola Pikir: Dari ‘Ayam’ Menjadi ‘Elang’
Gubernur Melki yakin bahwa jika tiap sektor tahu tugas dan targetnya, serta bekerja dalam semangat kolaborasi, target Rp2,8 triliun bukan hal yang mustahil. Ia juga menyerukan perubahan pola pikir di kalangan jajarannya.
“Kadang kita terlalu sering merasa seperti ayam, padahal kita elang. Saatnya kita terbang tinggi dan percaya diri dengan potensi besar yang kita miliki. Kita harus keluar dari pola pikir biasa-biasa saja dan mulai melompat jauh untuk mengejar pembangunan. Ayo Bangun NTT!” pungkasnya penuh semangat.