Akui Selalu Dapat Beras Gratis, Menteri Jepang Terancam Dicopot

Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Jepang bidang Pertanian, Taku Eto, kini menghadapi tekanan besar setelah ucapannya yang menyatakan bahwa ia tidak pernah membeli beras memicu kemarahan publik. Pernyataan Menteri Jepang itu muncul saat harga beras melonjak drastis, dan kini berpotensi mengancam posisi jabatannya.
Ucapan kontroversial Menteri Jepang itu pertama kali muncul saat acara penggalangan dana politik pada Minggu (19/5/2025). Eto mengaku selama ini cukup dengan beras yang diberikan oleh para pendukungnya, sehingga tak perlu membeli sendiri. Pernyataan tersebut langsung viral dan menjadi sorotan media, memicu gelombang protes dari masyarakat yang merasa tersinggung.
Melansir Japan Times, Rabu (21/5/2025) seorang pengguna media sosial bahkan menulis, “Kamu selesai. Cepat mundur saja,” sebagai bentuk kekecewaan terhadap Menteri Jepang tersebut.
Ketika dimintai klarifikasi pada Senin (19/5/2025), Eto meminta maaf dan mengaku bahwa ucapannya mungkin terlalu berlebihan untuk menyenangkan hadirin. Namun, ia enggan menanggapi kemungkinan mundur dari jabatannya.
Dalam sebuah video yang disiarkan NHK, Eto terlihat berdiri di mimbar sambil mengatakan, “Saya punya cukup beras hingga bisa dijual.”
Ia juga menambahkan bahwa istrinya sempat menegur karena pernyataannya itu. “Kami cuma tinggal berdua, biasanya cukup. Tapi istri saya bilang kalau kehabisan, dia tetap membeli beras,” ujarnya.
Reaksi keras terhadap pernyataan Menteri Jepang ini menunjukkan betapa sensitifnya isu beras di kalangan masyarakat Jepang. Hal ini menjadi pukulan bagi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, terutama menjelang pemilu majelis tinggi pada Juli 2025 mendatang.
Survei Kyodo News yang dirilis pekan lalu memperlihatkan dukungan terhadap Perdana Menteri Shigeru Ishiba, pemimpin partai LDP, merosot drastis ke angka 27,4%. Hampir 9 dari 10 responden menyatakan kecewa dengan cara pemerintah menangani lonjakan harga beras.
Data terbaru pada Senin (19/5/2025) mencatat bahwa harga beras eceran kembali naik setelah sempat turun untuk pertama kalinya dalam 18 minggu. Saat ini, harga beras di supermarket mencapai rata-rata 4.268 yen per karung 5 kilogram, naik 54 yen dibanding minggu sebelumnya dan dua kali lipat lebih tinggi dibanding tahun lalu. Kenaikan ini dipicu oleh gelombang panas ekstrem yang merusak panen serta lonjakan permintaan akibat ledakan wisatawan.
Pemerintah Jepang sudah melepas cadangan beras darurat sejak Maret untuk menekan harga, namun hingga kini hasilnya belum signifikan.
Dengan tekanan yang kian meningkat, posisi Menteri Jepang Taku Eto di kabinet kini semakin terancam. Keputusan dan langkah berikutnya akan sangat menentukan apakah ia akan tetap mempertahankan kursinya atau harus lengser dari jabatannya.