Jika Terpilih jadi Presiden, Prabowo, Ganjar dan Anies tidak akan Membawa Perubahan bagi Indonesia

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra (YIM) mengatakan, sejumlah tokoh yang namanya disebut-sebut dan sudah dideklarasikan sebagai calon presiden (Capres) tidak akan mampu membawa perubahan bagi Indonesia, karena mereka tidak memiliki visi kebangsaan dan kerakyatan yang mumpuni.

“Saya juga pesimis para Capres tersebut mampu menyelesaikan jika negeri ini dilanda krisis ekonomi, krisis konstitusi dan krisis-krisis dalam bentuk lainnya. Apalagi saat ini, pelaksanaan Pemilu 2024 sudah semain dekat, saya tidak melihat para Capres itu menyampaikan visi dan misi dalam membawa perubahan bagi Indonesia. Mereka tampak biasa-biasa saja,” kata Yusril kepada Harian Terbit, belum lama ini.

Menanggapi pernyataan Yusril Ihza Mahendra, peneliti senior dari Institute for Strategic and Development (ISDS) Aminudin mengatakan, Capres Prabowo, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Puan Maharani, tidak membawa perubahan bagi Indonesia jika mereka terpilih jadi presiden.

“Silahkan saja lihat angka kemiskinan DKI 2014 sebelum jadi gubernur dan setelah Anies berhenti jadi gubernur Oktober 2022. Saya tidak tega membuka data kemiskinan era Anies Baswedan saat menjadi gubernur,” ujar Aminudin dikutip dari Harian Terbit, Minggu (2/4/2023).

Begitu juga dengan Capres Prabowo juga tidak membawa visi perubahan. Apalagi menjelang bulan Ramadhan 2023, Prabowo di depan Joko Mania menegaskan akan meneruskan kepempimpinan Jokowi. Hal ini menunjukkan tone politik Prabowo bukan perubahan. Karena meneruskan program dari Jokowi.

Rizal Ramli

Lalu siapa tokoh yang bisa membawa perubahan jika dipilih rakyat menjadi presiden, Aminudi secara tegas menyebut ekonom senior Dr Rizal Ramli.

“Yang bisa membawa perubahan lebih baik saat ini hanya Dr. Rizal Ramli. Rizal Ramli sudah teruji mampu mengatasi krisis ekonomi dan tata pemerintahan yang baik,” papar Aminudin.

Aminudin menegaskan, saat Rizal Ramli menjabat menteri perekonomian kabinet Gus Dur tercatat tercepat atasi kemiskinan 4.29% setahun dan mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia yang ditunjukkan oleh indikator rasio gini.

“Tercatat koofisien Gini Ratio terendah Indonesia sepanjang 50 tahun terakhir terjadi di akhir zaman Gus Dur, yaitu sebesar 0,31. Yang terdekat dengan capaian Gus Dur adalah era Suharto di tahun 1993, Gini Ratio sebesar 0,32,” jelasnya.

Selama era Gus Dur, lanjut Aminudin, tim sukses ekonomi mengurangi beban utang sebesar USD 4,15 miliar. Selain itu yang juga secara mengagumkan, ternyata pertumbuhan yang terjadi di era Gus Dur lebih berkualitas dibandingkan era pemerintahan setelah hingga Jokowi sekarang ini.

“Karena kuncinya sukses menekan inflasi dan membangkitkan sektor riil terutama pertanian. Kualitas yang berbeda dari era pasca Gus Dur, yang pertumbuhan ekonominya mengikuti memburuknya distribusi pendapatan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan, Capres yang ada saat ini Prabowo, Ganjar dan Puan, apakah juga mempunya visi perubahan, Jerry menilai, selain Rizal Ramli, selain Rizal Ramli, tak ada visi perubahan untuk bangsa.

“Jadi Capres yang saat ini selain Rizal Ramli, hanya adopsi grand design Jokowi. Jadi kalau bukan antitesa Jokowi maka akan sulit bagi calon manapun menang,” katanya.

Ganjar, sambung Jerry, saat ini posisinya sudah terganjal, apalagi Ganjar telah menolak timnas Israel dalam dunia sepak bola U-20. Prabowo juga akan melanjutkan program Jokowi salah satunya IKN di Kalimantan. Saat ini Prabowo telah berubah total, ia tak segarang waktu lalu, ketika dia belum bergabung dengan Jokowi.

“Contohnya banyak kebijakan Jokowi yang tak pro rakyat tak dihadangnya,” paparnya kepada Harian Terbit, Minggu (2/4/2023).

Menurutnya, Rizal Ramli adalah ekonom terbaik tanah air dan peduli rakyat kecil. Selain itu Rizal Ramli juga mempunyai grand strategy ekonomi dan master plan yang kuat untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik dan lebih sejahtera ke depannya.

“Saya complain narasi Yusril yang tak melihat Capres alternatif yang anti pencitraan bahkan anti oligarki. Kalau saya nilai apa yang disampaikan dia (Yusril) bukan tipe dia juga,” tandasnya.

Jerry mengemukakan, saat ini publik ingin pemimpin yang pintar, bukan pencitraan. “Kalau krisis ekonomi maka Rizal Ramli jagoannya. Kalau public policy maka Anies jawaranya. Kedua tokoh ini masih di atas Prabowo, Airlangga, Ridwan Kamil sampai Ganjar,” tambahnya.

 

Sumber: Harian Terbit

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker