2 Tahun Ditutupi Topeng, Begini Wajah Korban Letusan Gunung Berapi

Abadikini.com, JAKARTA – Stephanie Coral Browitt menjadi salah satu korban letusan gunung berapi pada 2019. Saat bencana alam itu melanda, ia dan keluarganya sedang berlibur.

Kala itu, Stephanie dan keluarganya berlibur di Selandia Baru. Nahasnya, saat ia bersama adik dan ayahnya hendak mengunjungi pulau White Island, pulau itu meletus.

Saat kejadian itu orang-orang pun berlarian ke sana, ke mari, Stephanie pun seperti kehilangan keseimbangan karena seperti diombang-ambing oleh gelombang.

“Terasa seperti gelombang, membawa tubuhmu ke antah berantah,” kata Stephanie dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Brightside.

Liburan itu pun seketika berubah menjadi mimpi buruk bagi Stephanie karena membuatnya mengalami luka bakar permanen di wajahnya.

Ayah dan adik Stephanie pun menjadi salah satu dari 22 orang yang tewas akibat bencana alam tersebut.

Setelah dievakuasi oleh helikopter dan mendapatkan pertolongan dari rumah sakit, Stephanie sempat mengalami koma selama 2 minggu dan mengalai perawatan selama berbulan-bulan.

Stephanie pun harus mengalami beberapa rangkaian operasi untuk menghilangkan bekas luka bakar di tubuhnya.

Stephanie terpaksa menggunakan topeng kompresi yang menutupi wajahnya untuk membantu proses regenerasi kulit.

Kini setelah lebih dari dua tahun menutupi wajahnya dengan topeng kompresi, Stephanie akhirnya mengungkapkan wajahnya ke hadapan publik.

Stephanie yang selama 30 bulan harus selalu memakai topeng, mengaku sudah siap menampilkan wajahnya.

“Saya mungkin tidak akan pernah bisa benar-benar puas (dengan penampilan sekarang) karena dari lubuk hati yang dalam saya sungguh merindukan wajah saya yang dulu,” tuturnya.

Dibukanya topeng itu pun tidak lantas membuat proses pengobatan Stephanie terhenti. Ia masih harus melalui pengobatan dan perawatan panjang untuk bisa pulih.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker