UMKM Dinilai Mampu Jadi Solusi Strategis Perekonomian Bangsa

Abadikini.com, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syauqi Soeratno menilai Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) mampu menjadi solusi strategis perekonomian bangsa jika terkelola dengan baik.

Mengutip data Kementerian Koperasi UKM, Syauqi menyebutkan bahwa jumlah pelaku UMKM saat ini sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Daya serap tenaga kerja UMKM sendiri sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.

Sedangkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1 persen. Sisanya 38,9 persen disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01 persen dari jumlah pelaku usaha.

“Kalau kita mengelola ini secara serius dengan model bisnis yang tepat, maka UMKM bisa menyelesaikan masalah strategis bangsa ini,” kata Syauqi dalam agenda virtual ‘Road to Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2021, Sabtu (27/11).

Atas latar belakang tersebut, Syauqi menilai bahwa 64,2 juta UMKM di atas memerlukan keberpihakan dari pemerintah dan pemilik modal.

Di luar masalah UMKM, Syauqi menilai perlunya perhatian terhadap pengembangan ekonomi umat. Syauqi berharap umat muslim mampu mengelola kuantitas mereka untuk membangkitkan daya saing ekonomi lewat SDM berkualitas dan penguasaan aset yang lenting sesuai dinamika pasar.

“Faktanya memang tekanan ideologi dari luar itu membuat tantangan sendiri bagi ketersediaan SDM yang siap sesuai dengan ekosistem. Umat Muslim kita memang jumlahnya besar, tapi di dalam banyak perjalanan bisnis, jumlah itu belum tentu membawa kesuksesan besar,” tuturnya.

Pengelolaan potensi ekonomi umat Islam ini dianggap Syauqi sebagai hal penting untuk memajukan Indonesia. Sebab jika ekonomi umat maju, maka ekonomi Indonesia juga ikut maju.

Untuk itu, Syauqi berharap semua pihak segera mempersiapkan SDM yang memiliki kompetensi untuk mendorong ekonomi kerakyatan berdaya saing tinggi.

“Jadi kuncinya ada pada pengelolaan. Sejauh mana kita bisa mengelola potensi yang besar ini,” pungkas Syauqi.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker