Trending Topik

Begini Kesaksian Warga Buleleng Saat Dianiaya Oknum TNI hingga Babak Belur

“Tidak tahu kenapa (TNI) marah-marah langsung mukul, langsung nyekik, terus saya diseret sejauh 30 meter ke titik lokasi yang pertama, sejauh saya diseret, saya juga ditendang dari belakang. Padahal saya sudah tidak melawan. Tapi terus saja saya ditendang,” tuturnya.

DI kemudian dijemput oleh sang ayah untuk dibawa pulang ke tempat tinggalnya yang tak jauh dari lokasi pemukulan. Ia menyayangkan penjelasan TNI yang sudah beredar terkait alasan pemukulan terjadi. Termasuk dengan pernyataan TNI yang menyatakan anggotanya ditabrak.

“Saya dibilang nabrak aparat. Kan tidak mungkin saya nabrak, kalau saya nabrak pasti saya jatuh. Jadi berbeda dengan fakta yang di lapangan. Dibilang saya yang mengeroyok aparat, padahal kan saya tidak melawan, saksi mata ada,” terangnya. DI berharap oknum TNI yang telah melakukan pemukulan itu diproses secara hukum atau pun secara sanksi disiplin.

“Harapan saya untuk oknum-oknum yang sudah memukul saya, cuma kesalahan saya tidak pakai masker, sampai memukul, agar ditindaklanjuti lah,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga berharap, TNI lebih humanis dan lebih merata dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan begitu, tak ada ketakutan yang ditimbulkan dari aktivitas berupa tracing dan testing untuk menekan laju penyebaran Covid-19. “Dia itu (TNI) sosialisasi kepada masyarakat belum merata, artinya masyarakat belum ada yang tahu kalau hari itu akan dilakukan swab. Saya kan takut jadinya kalau saya ditekan, makanya saya lari,” pungkasnya.

Laman sebelumnya 1 2 3

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker