Industri Siber Bantu Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi

Menurut Pratama, selain BPPT ada juga BPS (Badan Pusat Statistik) yang bertugas melakukan riset untuk menyediakan berbagai data, misalnya mengenai perkiraan apa saja dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia baik saat ini maupun beberapa tahun mendatang.

BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) juga dinilai bisa membantu meningkatkan kerja sama riset global dan salah satu fokusnya pada ekonomi digital.

“Dengan inovasi dan riset, pada akhirnya kita berharap agar berbagai kebutuhan masyarakat semakin terjangkau karena dipenuhi pasar dalam negeri,” imbuhnya.

Di sisi lain, kolaborasi kampus dan industri dalam negeri, baik BUMN maupun swasta menjadi sangat penting. Banyak inovasi brilian dari mahasiswa maupun dosen di kampus yang produknya perlu didorong agar bisa ke level mass production.

Pratama menegaskan, saat ini salah satu industri yang bisa berkembang dengan cepat adalah industri siber. Industri siber tidak memerlukan infrastruktur seperti pabrik dengan tanah yang luas sehingga bisa mengurangi biaya investasi.

Seharusnya hal ini bisa didorong oleh pemerintah sejak awal, sebagai solusi digital buatan anak negeri yang harus ditingkatkan.

Dengan memenuhi kebutuhan siber di dalam negeri, Pratama menilai Indonesia bisa melakukan perbaikan ekonomi ditengah pandemi maupun pasca pandemi. Namun dengan syarat kebutuhan infrastruktur siber harus dipenuhi, penguatan SDM, dan riset teknologi juga harus diprioritaskan.

Contoh sukses industri siber Tanah Air sudah sangat banyak seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Gojek, Grab, dan lain sebagainya. Ini menunjukkan potensi besar dari market digital.

Laman sebelumnya 1 2

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker