Kisah Pengalaman WNI Berhaji di Tengah Covid-19, Diperlakukan bak Raja

Abadikini.com -Demi menekan penularan virus corona atau Covid-19, pemerintah Arab Saudi hanya memberi kesempatan kepada warganya, dan orang asing yang bermukim di negara itu, untuk beribadah haji tahun ini. Itupun dalam jumlah yang sangat terbatas, hanya 1.000, dengan pembagian 300 untuk warga Saudi, selebihnya warga asing. Bandingkan dengan jumlah setiap tahun yang resminya mencapai 2,5 juta jamaah.

Peminat diminta mendaftar secara online di Kementerian Haji, 6-10 Juli. Kementerian itu lalu menentukan siapa yang diterima dan yang tidak diterima untuk beribadah haji.

“Di luar dugaan saya diterima. Masya Allah. Saya merasa, ‘kok saya?’ Saya merasa tidak pantas,” kata Ata Faridah seperti dilansir dari VOA, Kamis (6/8/2020).

Sementara, jamaah haji lainnya Muhammad Wahyu mengatakan, “Sangat bahagia sekali. Bercampur sih. Rasa bahagia. Rasa sedih.”

Ata Faridah dan Muhammad Wahyu adalah dua dari 16 warga Indonesia yang terpilih. “Lima perempuan, 11 laki-laki,” kata Wahyu, yang membuat grup WhatsApp khusus jamaah haji semasa pandemi.

Ata Faridah mengatakan, “(Ini) golden ticket buat saya.”

Faridah adalah ibu rumah tangga dengan tiga anak yang sedang bersiap kembali ke Indonesia setelah satu setengah tahun tinggal di Al Khobar, dua jam naik pesawat dari Jeddah. Wahyu baru satu tahun menjadi guru di Sekolah Indonesia di Riyadh.

Faridah baru tahu ia terpilih setelah petugas meneleponnya dan menanyakan apakah ia mau beribadah haji.

“Saya bilang, insya Allah, saya mau. Tetapi saya akan sendiri karena saya lupa mendaftarkan suami saya. (Dia bilang) Tidak apa. Don’t be afraid. We are all will be alone. There, we will meet Allah. (Jangan takut. Kita semua akan sendirian. Di sana, kita akan bertemu Allah). Jadi, saya jadi serius. Ini panggilan ya bagi saya sebelum pulang ke Indonesia for good?”

Tidak percaya, Faridah segera menutup telepon untuk memberitahu suami. Setelah mendapat dorongan keluarga, ia kembali menelepon petugas haji, menanyakan biaya. Dia sudah siap mendengar jumlah ribuan riyal. Ketika dikatakan semuanya gratis.

“Ini hoaks ya? Ini scam? (Dia bilang) ‘No, Faridah, this is true. It is free. If you don’t believe, I will make a group. There will be an Indonesian friend also in the group (Tidak Faridah, ini benar. Ini gratis. Jika Anda tidak percaya, saya akan membuat grup. Akan ada teman Indonesia juga dalam grup itu). Ya, itulah (yang) membenarkan bahwa saya terpilih,” tutur Ata Faridah.

Walaupun gratis, fasilitas yang diberikan, menurut Wahyu, sangat istimewa sehingga ia menangis sebagai wujud rasa terima kasih dan syukur kepada Allah.

“Sampai di King Abdul Aziz Airport, masya Allah, sambutan mereka luar biasa. Kayak kita tuh benar-benar tamu agung. Ahlan ya hajj. Ahlan ya hajj,” ujar Faridah.

Sumber Berita
Okezone

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker