Anies Harus Mulai Berpikir untuk Lupakan Pilpres 2024 Karena Alasan Ini

Abadikini.com, JAKARTA – Peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi presiden pada 2024 makin berat.

Jika dilihat dari kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta, saat ini elektablitas mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu mengalami penurunan dan sangat sulit untuk bersaing di pilpres 2024.

Dengan melihat hasil survei yang dilakukan CPCS baru-baru ini, elektabilitas Anies turun dari 13,8 menjadi 10,6 persen.

Anies yang sempat menduduki posisi kedua perihal elektabilitas pun anjlok ke urutan keempat.

“Meskipun Anies rutin tampil ke publik selama pandemi, persepsi yang berkembang ternyata berbanding terbalik,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S K.

Anies masih kalah dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang berada di posisi teratas.

Elektabilitas Prabowo mencapai 18,4 persen. Namun, elektabilitas Prabowo juga menurun dari 22,7 persen pada Maret 2020.

Anies juga masih di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ganjar berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 13,5 persen. Angka itu melonjak dari 8,5 persen.

Sementara itu, Ridwan berada di urutan ketiga setelah elektabilitasnya naik dari 5,8 persen menjadi 11,3 persen.

“Ganjar dan Kang Emil sama-sama mengalami kenaikan yang sangat signifikan,” ujar Okta.

Dia menambahkan, elektabilitas Ganjar dan Ridwan melonjak karena faktor penanganan pandemi virus corona di daerah masing-masing.

Di sisi lain, elektabilitas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa naik dari 1,1 menjadi 3,4 persen.

Sementara itu, elektabilitas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik dari 2,9 menjadi 3,3 persen.

CPCS sendiri melakukan survei pada 21-30 Juni 2020. Responden yang disurvei berjumlah 1.200 orang.

Mereka mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon.

Responden dipilih secara acak dari survei yang dilakukan sebelumnya sejak 2019.

Margin of error survei sebesar plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker