AS Setelah Dihantan COVID-19, 124 Ribu Warga Tewas dan 45,7 Juta Lebih Terkena PHK

Abadikini.com, WASHINGTON D.C – Perekonomian di Amerika Serikat (AS) melambat sejak operasional bisnis ditutup pada pertengahan Maret 2020 lalu akibat dihantam pandemi virus corona (COVID-19). Imbasnya, jumlah PHK bertambah setiap minggunya.

Dalam catatan Departemen Tenaga Kerja AS, tingkat pengangguran naik menjadi 13,3 persen pada Mei 2020.

Akibatnya, jumlah pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) telah melebihi 45,7 juta orang di Amerika Serikat (AS). Sehingga membuat warga AS khawatir ekonomi akan melambat meski ada pemulihan usai.

Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan 1,5 juta pekerja telah mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran pada pekan lalu. Angkanya memang turun 58 ribu pekerja dari pekan sebelumnya, tetapi lebih tinggi dari perkiraan analis.

Sementara, sebanyak 760.526 pekerja yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan mengajukan klaim sesuai program yang ditetapkan pemerintah. Kemudian, tingkat pengangguran yang diasuransikan menunjukkan jumlah warga yang menerima bantuan tidak berubah, yakni 14,1 persen dari 20,5 juta orang yang mendapatkan tunjangan.

“Peningkatan pasar tenaga kerja diredam,” ungkap Kepala Penasihat Ekonomi di Allianz Mohame El-Erian, dikutip dari AFP, Jumat (26/6).

Sementara, Presiden AS Donald Trump berharap ekonomi bisa segera pulih sebelum ada pemilihan umum presiden AS. Dengan demikian, warga bisa memutuskan apakah akan memberi Trump masa jabatan kedua.

“Kami akan membuka banyak lapangan pekerjaan sebelum 3 November. Saya mengharapkan produk domestik bruto (PDB) yang luar biasa dan akan menuju puncak kembali,” kata Trump.

Hanya saja, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan ekonomi akan sulit dilakukan jika konsumen tak yakin penularan virus corona bisa dikalahkan. Ia memperkirakan ekonomi AS terkontraksi pada kuartal II 2020.

Maka itu, The Fed meminta dukungan lebih banyak untuk pemulihan ekonomi di AS. Namun, Powell mengingatkan bank sentral hanya bisa meminjamkan bukan membelanjakan yang merupakan kewenangan pemerintah dan kongres.

Sebagai informasi, jumlah kasus virus corona di AS masih meningkat. Berdasarkan data John Hopkins Coronavirus Research Center, per Jumat (26/5), jumlah pasien positif virus corona mencapai 2,4 juta orang dan lebih dari 124 ribu warga meninggal dunia.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker