Duka Pembersih Kubur Maryah Mengais Rupiah di Tengah Pandemi Corona

Abadikini.com, JAKARTA – Duka akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta dan sekitarnya banyak dirasakan masyarakat kecil. Seperti Maryah, pembersih kubur yang harus ‘menjerit’ lantaran banyak kehilangan penghasilan saat pandemi virus Corona ini.

“Sepi yang ziarah,” ucap Maryah saat berbincang dengan detikcom di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2019).

Sepinya peziarah bukan tanpa alasan. Pemerintah telah meminta masyarakat untuk tidak berziarah ke kuburan menjelang awal Ramadhan agar tidak ada penularan COVID-19.

Akibat kebijakan tersebut, pemasukan harian Maryan dan suami ikut menurun. Maryah dan suami setiap hari mengandalkan pemberian dari para peziarah yang datang.

Duduk di bawah pohon di kompleks TPU Jeruk Purut bersama teman-teman sesama pembersih kubur, Maryah tetap semangat mencari rezeki. Walau peziarah sangat sepi, ia mengaku mengaku masih sedikit mendapat pemasukan hasil bagi rata dari pembersih kubur di TPU Jeruk Purut.

Menurut Maryah dilansir dari detikcom, masih ada satu atau dua peziarah yang nekat untuk datang. Hanya saja karena dibagi rata dengan semua pembersih kubur, hasilnya pun sangat sedikit.

“Ya kalau ngasih ya ada, nggak kosong juga. Kadang Rp 4 ribu, Rp 3 ribu, Rp 5 ribu. Kalau rame ada antrean Rp 10 ribu, bagaimana orang ahli warisnya,” ujarnya.

Maryah mengaku pendapatannya sangat menurun di tengah Pandemi Corona (COVID-19) ini. Hanya Rp 30-Rp 40 ribu saja setiap harinya. Sementara, apabila dibandingkan dengan pendapatannya menjelang awal Ramadhan tahun lalu, Maryah bisa mendapat uang Rp 100-150 ribu dalam satu hari. Mau tak mau, penghasilannya harus cukup.

“Kalau nggak ada Corona, sehari bisa Rp 100-150 ribu. Ada COVID kadang Rp 40 ribu, cukup sih buat ongkos kan ibu jauh juga pulangnya ke Pondok Cabe,” tutur Maryah.

Untungnya, Maryah tak hanya mengandalkan penghasilan dari peziarah harian. Ia dan suaminya memiliki penghasilan tambahan bulanan dari beberapa ahli waris yang meminta makam kerabatnya dibersihkan.

“Dibayar sama ahli waris kadang per tiga bulan, kadang per enam bulan, bagaimana maunya dia, maunya kita,” ujarnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker