Direktur Laboratorium Wuhan Bantah Jadi Sumber Penyebaran Covid-19

Abadikini.com, JAKARTA – Laboratorium Institut Virologi Wuhan membantah tudingan yang menyebut lembaga itu sebagai sumber penyebaran virus corona (covid-19) di awal kemunculannya di China.

Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah China, CGTN, direktur laboratorium itu, Yuan Zhiming, mengatakan mustahil jika virus corona datang dari laboratoriumnya.

“Saya tahu itu tidak mungkin. Sebagai orang yang melakukan studi viral, kami mengetahui dengan jelas penelitian apa yang tengah dilakukan di institut ini dan bagaimana institut ini mengelola berbagai virus dan sampel,” kata Yuan seperti dilansir AFP via CNN, Ahad (19/4/2020).

Selain itu, Yuan menuturkan tidak ada satu pun staf di laboratoriumnya yang terinfeksi corona, meski seluruh departemen di institut itu tengah melakukan berbagai penelitian terkait virus corona.

Pada Februari lalu, tuduhan serupa juga sempat muncul ke publik. Laboratorium itu lantas menegaskan pihaknya telah berbagai informasi terkait virus itu dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak Januari lalu.

Bantahan terbaru ini kembali dilontarkan setelah Amerika Serikat menuding bahwa China tak jujur dalam melaporkan sumber penyebaran virus corona pertama kali.

Selama ini, virus yang telah menginfeksi lebih dari 2,3 juta orang di dunia itu diyakini bersumber dari sebuah pasar tradisional di Wuhan yang menjual binatang liar.

Sementara itu, Pemerintahan Presiden Donald Trump meyakini bahwa virus corona pertama kali menyebar dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bahkan mengatakan AS tengah melakukan penyelidikan penuh terkait bagaimana virus corona bisa menyebar ke seluruh dunia pertama kali.

Tak hanya pemerintah AS, sejumlah media Negeri Paman Sam, seperti the Washington Post dan Fox News juga merilis laporan terkait tuduhan serupa.

Kedua media itu mengutip sejumlah sumber yang menyuarakan kekhawatiran bahwa virus corona mungkin muncul secara tidak sengaja dari Laboratorium Institut Virologi Wuhan.

Tudingan ini muncul ketika China dianggap tidak transparan dalam melaporkan perkembangan penyebaran virus corona di dalam negeri. Di awal wabah corona menyebar, China dianggap tidak transparan mengenai penjelasan kronologi kemunculan hingga penyebaran pandemi tersebut.

Pihak berwenang China dianggap berupaya menutupi kemunculan wabah corona setelah sejumlah dokter di Wuhan dijatuhkan sanksi setelah mencoba memperingatkan publik terkait ancaman virus tersebut.

Pihak berwenang China dianggap berupaya menutupi kemunculan wabah corona setelah sejumlah dokter di Wuhan dijatuhkan sanksi setelah mencoba memperingatkan publik terkait ancaman virus tersebut.

Insiden itu terjadi di awal penyebaran virus corona di Wuhan sekitar Desember 2019 lalu. Salah satu dokter tersebut, Li Wenliang, bahkan meninggal dunia setelah tertular dari pasien corona yang ia rawat.

Pekan ini, transparansi China kian dipertanyakan setelah pihak berwenang Kota Wuhan mengakui keliru menghitung jumlah kematian corona di wilayahnya. Setelah merevisi data, jumlah kematian virus corona di Wuhan melonjak drastis hingga 50 persen.

Pihak berwenang Wuhan beralasan staf medis yang kewalahan sehingga memicu banyak kasus kematian corona yang terlambat dilaporkan.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker