Gubernur Sulsel Minta Mahasiswa Tidak Mudik 

Abadikini.com, MAKASSAR – Pandemik Covid-19 di Sulsel, masih merebak. Hingga Kamis, 2 April 2020, baru empat pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, dan 12 PDP bisa pulang. Sedangkan, 1.305 dinyatakan ODP, 123 PDP, dan Positif 66 orang.

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, menyampaikan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus, masyarakat, termasuk mahasiswa dirantau, agar tidak mudik. Sebab, pandemik virus corona dibawa oleh manusia. Oleh karena itu, pergerakan manusia dalam jumlah besar seperti mudik, berpotensi menambah penyebaran virus ini.

“Mohon disampaikan ke adik-adik mahasiswa kita terutama yang ada di Makassar. Kalau bisa ini yang merupakan tradisi kita, yang setiap kali menghadapi bulan Ramadan, pada saat lebaran, kita selalu pulang kampung untuk bersilaturahmi dengan keluarga di kampung, saya berharap melalui forum ini kita bisa membantu pemerintah agar meminta mereka tidak pulang kampung dulu,” kata Nurdin Abdullah saat mengelar rapat virtual video conference dengan lembaga dan organisasi sosial serta perguruan tinggi swasta se Sulsel, terkait kolaborasi  penanganan Covid-19, Kamis, 2 April 2020.

Saat ini, kata Nurdin Abdullah, pemerintah daerah sedang berupaya untuk mensterilkan daerahnya. “Tinggal di Makassar saja, sudah sangat membantu memutus mata rantai virus ini,” imbuhnya.

Beberapa waktu lalu, Bupati Selayar, Basli Ali, misalnya, telah menutup sementara penyeberangan Selayar – Bira (Bulukumba) karena imbas corona.

“Kemarin ada kejadian mau menyebrang ke Selayar, ternyata Bupati Selayar sudah close karena mereka menjaga daerah mereka, supaya penularannya tidak menjadi luas,” jelasnya.

Perguruan tinggi juga diharapkan dapat mensosialisasikan ini, agar para mahasiswa mereka menunda untuk mudik. Ini juga dalam rangka melindungi keluarga mereka masing-masing.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari, menjelaskan, kondisi di Sulsel, dari 66 pasien positif Covid-19, imported transmission masih dominan. Angkanya mencapai 65 persen.

“Apa yang dimaksud imported transmission, adalah dia yang sudah positif dari luar, jadi dia tidak transmisi di dalam (satu wilayah). Kemudian 35 persen itu lokal transmission, artinya ada 35 persen yang didapat karena interaksinya di dalam daerah Sulsel,” jealsnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker