PBB Terdepan Suarakan Pencegahan Covid-19 kepada Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf

Abadikini.com, JAKARTA – Partai Bulan Bintang (PBB) selalu terdepan  memberi masukan kepada pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin dalam penanganan pencegahan penyebaran virus Corona alias Covid-19 di Indonesia jauh sebelum Indonesia ditetapkan sebagai Negara terjangkit Covid-19 pada Senin (2/3/2020) oleh Presiden Jokowi pada sebuah mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) positif corona di Istana Negara.

Berikut menelusuran Abadikini.com dari berbagai sumber sejak pelantikan pengurus DPP PBB pada Kamis 6 Februari hingga hari Ini Sabtu 21 Maret 2020:

Foto: Dok. Abadikini.com

Kamis 6 Februari 2020, Di Hadapan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin pada Pelantikan Anggota DPP PBB Yusril Singgung penanganan pencegahan Virus Corona

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyinggung wabah virus Corona saat pelantikan anggota DPP periode 2019-2024. Yusril mengatakan, partainya sangat mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia.

“Sebagai bangsa kita tak bisa anggap remeh virus Corona ini karena ini berdampak pada aktivitas sosial, ekonomi dan politik,” kata Yusril saat membacakan pidato politik yang dihadiri Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin serta jajaran kabinet Indonesia maju lainya di Hotel Aston Grogol, Jakarta Barat, Kamis (6/2/2020) dikutip dari liputan6.

Yusril melanjutkan PBB sangat menghargai langkah tegas pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi merebaknya virus ini.

Pertama dengan memulangkan warga negara Indonesia dari Wuhan, kedua menghentikan sementara seluruh penerbangan pesawat dari dan ke China, dan ketiga mencabut bebas visa warga China ke Indonesia.

“Langkah tegas itu perlu kita ambil untuk tunjukan bangsa Indonesia adalah bangsa merdeka berdaulat yang tak bisa didikte siapapun,” Yusril menandaskan.

Jumat 21 Februari PBB bekerja sama dengan Yayasan YARSI selenggarakan seminar nasional bertajuk “Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah Mencegah Ancaman Wabah Covid-19″ saat itu Yusril sarankan beberapa hal kepada pemerintah terkait penanganan pencegahan virus Corona.

Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., (paling kiri/kursi depan) bersama Prof. Yusril Ihza Mahendra sedang berdialog di tengah audiens Panel Diskusi yang terdiri dari mahasiswa, dosen UY, dan masyarakat umum. Foto: dok. Yarsi

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memprediksi, pemerintah Indonesia tak akan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen pada 2020. Salah satu hambatannya adalah wabah virus corona.

“Diperkirakan akibat dampak virus corona ini, pertumbuhan ekonomi kita pasti akan di bawah lima persen,” kata Yusril dalam acara diskusi bertajuk ‘Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah Mencegah Ancaman Wabah Covid-19’ di Universitas Yarsi, Jakarta, Jumat (21/2/2020) dikutip dari Kompas.

Yusril menjelaskan, ekonomi Indonesia bisa menurun jika menghentikan impor barang dari China. Sebab, bahan baku produksi di Tanah Air masih banyak mengandalkan bahan dari Negeri Tirai Bambu itu.

“Begitu juga impor lain-lain. Makanan, produk-produk yang lain, terhenti sama sekali. Dan ini akan sangat berpengaruh terhadap supply dan demand masyarakat kita,” ujar dia.

Oleh karena itu, Yusril berharap pemerintah bisa mengambil langkah lebih banyak lagi dalam mencegah sebaran virus sekaligus dampaknya bagi perekonomian Indonesia.

“Bukan hanya persoalan virusnya, tapi dampak ekonomi, sosial, politik. Itu akan sangat besar kalau sekiranya masalah corona ini tidak segera berakhir dapat atasi,” ucap Yusril.

Dari kiri: Dr. Daeng M. Faqih, SH., MH., Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Prof. Yusril Ihza Mahendra, dr. Widyastuti, MKM., dan Dr. dr. Norman Zainal, Sp.OT, M.Kes. Foto: dok Yarsi

Disaat yang sama Jumat 21 Februari 2020, Yusril sebut Nabi Muhammad SAW telah peringatkan terkait wabah virus jauh sebelumnya dengan mengutip sebuah hadist

Dalam diskusi bertajuk ‘Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah Mencegah Ancaman Wabah Covid-19’ di Universitas Yarsi, Jakarta itu Ketua Umum partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjabarkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberi peringatan dan panduan kepada kaumnya ketika wabah penyakit berupa virus yang terjadi dijamanya yang datang menimpa, dan kini seperti virus corona yang sedang mewabah di dunia berawal dari kota Wuhan di China.

“Nabi mengatakan, apabila berkembang suatu wabah penyakit di suatu negeri, janganlah kamu pergi (datang) ke negeri itu. Begitupun sebaliknya, apabila kalian berada di mana wabah penyakit itu sedang merebak, maka jangan ada seorang pun yang meninggalkan tempat itu,” kata Yusril mengutip salah satu hadis Rasulullah SAW.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus Corona yang ditularkan oleh warna negara (WN) Jepang di Istana Negara, Senin 2 Maret 2020. foto: dok. pers istana

Senin 2 Maret 2020, Jokowi umumkan dua WNI positif corona di Indonesia

Presiden Joko Widodo menyebut dua warga negara Indonesia (WNI) sempat berkontak dengan seorang warga negara (WN) Jepang yang positif Virus Corona. Keduanya ikut terpapar virus tersebut.

“Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif Corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri,” kata dia, di Jakarta, Senin (2/3).

Penelusuran itu, kata Jokowi, dilakukan terhadap siapa saja yang ditemui oleh orang Jepang itu serta lokasi pertemuannya.

“Ternyata orang yang telah terkena Virus Corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun, dan putrinya 31 tahun,” tutur Jokowi.

“Dicek oleh tim kita pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapat laporan dari Pak Menkes [Terawan] bahwa ibu ini dan putrinya positif corona,” katanya.

“Di indonesia. Sudah di rumah sakit,” kata Jokowi menambahkan.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan dua WNI yang positif virus corona tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Tiga pekan setalah Presiden Jokowi mengumumkan, dua warga negara Indonesia (WNI) di Indonesia positif virus corona atau COVID-19 pada Senin 2 Maret 2020.

Foto: Ilustrasi Istimewa/Abadikini.com

Senin 16 Maret 2020, Yusril Sebut Negara Tidak Perlu Panik, Namun Sigap Mengatasi Keadaan

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mendesak Pemerintah Pusat untuk mengambil alih penanganan merebaknya wabah virus corona Covid-19.

Yusril mengatakan sejalan dengan prinsip otonomi daerah, masalah kesehatan dan penanggulangan wabah memang menjadi kewenangan daerah.

Namun, menurut Yusril, mengingat wabah ini berpotensi merebak ke semua daerah, maka semestinya penanganannya diambil alih pemerintah pusat.

“Kebijakan pusat harus sama, namun pelaksanannya dilakukan oleh daerah-daerah sesuai dengan kondisi daerah masing-masing,” ujar Yusril saat dikonfirmasi wartawan, Senin (16/3/2020).

Yusril menerangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang telah menyerahkan penanggulangan wabah virus corona kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Namun alangkah baiknya penanganan masalah ini dipimpin seorang Menko beranggotakan beberapa menteri dan pimpinan lembaga pemerintahan non kementerian,” tutur Yusril.

Ketua umum Partai Bulan Bintang itu berpandangan pemerintah pusat memang sudah terlambat melakukan koordinasi dengan daerah-daerah dalam menangani corona virus ini sehingga daerah-daerah mulai mengambil langkah sendiri-sendiri.

“Presiden dalam situasi genting seperti ini dapat saja menerbitkan Perpu untuk mengubah beberapa pasal Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pemerintah juga dapat mengalokasikan dana yang lebih besar untuk menanggulangi bencana ini,” kata Yusril.

Penanganan wabah corona virus, ucap Yusril, memang memerlukan kehati-hatian namun sekaligus juga ketegasan dan ketepatan bertindak.

“Negara memang tidak perlu panik, namun sigap mengatasi keadaan,” sambungnya.

Empat pekan kemudian setelah marak Covid-19 di tanah air Yusril beri masukan kepada Presiden Jokowi untuk Utamakan Nyawa Rakyat dalam Hadapi Corona, Ekonomi Nomor Dua

Yusril Ihza Mahendra. Foto: Istimewa/Abadikini.com

Jumat 20 Maret 2020, Yusril beri masukan kepada Pemerintah dalam penanganan pencegahan Corona untuk utamakan Nyawa Rakyat dari pada Ekonomi

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra meminta pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk mengutamakan nyawa masyarakat dalam menghadapi virus Corona (COVID-19). Menurut Yusril saat ini tak punya pilihan lain selain menyelamatkan masyarakat.

“Menghadapi ganasnya wabah Covid-19 sekarang ini, Pemerintah tidak punya pilihan lain kecuali menyelamatkan nyawa rakyat. Apapun pilihan yang dilakukan pemerintah, apakah melakukan pembatasan keramaian umum bahkan melakukan lockdown, tujuan utamanya harus satu, menyelamatkan nyawa rakyat,” kata Yusril dalam keterangan tertulis, Jumat (20/3/2020) malam.

Yusril meminta pemerintah menomorduakan sektor ekonomi dalam menghadapi Corona. Menurut Yusril, terpuruknya ekonomi dapat dibangun kembali.

“Pertimbangan ekonomi harusnya menjadi nomor dua. Ekonomi memang hancur. Tetapi itu bukan hanya terjadi pada kita. Semua negara mengalami hal yang sama. Ekonomi bisa kita bangun kembali. Tetapi nyawa rakyat yang melayang takkan bisa dihidupkan lagi,” ujarnya.

Selain itu, Yusril meminta pemerintah tak ragu dalam memilih kebijakan dalam memerangi Corona. Dia juga meminta pemerintah tak menutup-nutupi informasi apa yang terjadi di Indonesia terkait Corona.

“Pemerintah jangan ragu-ragu memilih apa yang terbaik untuk dilakukan. Jika telah diputuskan suatu langkah, laksanakan dengan konsisten. Jangan menutup-nutupi sesuatu,” ucap Yusril.

“Terbukalah kepada rakyat, terbukalah kepada dunia tentang apa yang sesungguhnya terjadi di negara kita. Dengan keterbukaan itu negara memanggil semua orang, terutama orang2 kaya dan mampu untuk berbuat membantu sesama,” imbuhnya.

Ketua DPW PBB Bali, M. Shalahuddin Jamil. Foto: dok pribadi

Sementara Ketua DPW PBB Bali Milenial, M. Shalahuddin Jamil yang juga senada dengan Yusril memberikan masukan kepada Pemerintah seperti dikutip Abadikini.com dari laman Facebook pribadinya pada Sabtu (21/3/2020).

Memandang begitu gentingnya isu nasional mengenai Covid-19 dan melemahnya Ekonomi Bangsa, ijinkan saya untuk sedikit memberi masukan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat membantu mengatasi persoalan isu saat ini.

Mengenai Covid-19 perlu langkah strategis tidak biasa untuk menyelamatkan Hidup Rakyat dan Mempertahankan kondisi ekonomi. “Lockdown” rasanya belum tepat diberlakukan, mengingat Negara kita adalah Negara dengan Satuan Kepulauan, yang tentunya akan memutus jalur distribusi dan suplai harian. Selain itu penduduk Indonesia sebagian besar bermata pencaharian buruh harian lepas yang dihitung gaji perhari. Apabila diberlakukan lockdown, maka rakyat kita tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya.

Langkah yang bisa diambil adalah Sinergitas.

Sinergitas antara lembaga Kementrian.
1
. Membentuk tim khusus tanggap darurat Covid-19 sinergitas antara BNPB, Kementrian Kesehatan, dan Satgas Corona. Jadikan Kader-kader Posyandu sebagai ujung tombak untuk bisa dilakukan “Tes Massal” atau “Screening Massal” . Menyiapkan insentif bagi para kader posyandu melalui kementrian kesehatan dan kementrian sosial. buat Pos Tingkat Desa, Kecamatan,Kota, Provinsi.

  1. Kementrian ekonomi membantu kontrol dan keringanan bagi pelaku kredit makro dan mikro agar ada dispensasi pemunduran masa angsuran kredit antara satu sampai tiga bulan. Mengingat pulihnya ekonomi akan terasa cukup memerlukan waktu sampai Rakyat siap memenuhi segala kebutuhan.
  2. Menghimbau agar seluruh pengusaha maupun para artis mapan untuk melakukan kegiatan CSR secara masif membagikan Masker dan Cairan Sanitizer-Disinfectan di setiap rumah. Karena dikhawatirkan standar cuci tangan menggunakan sanitizer ini tidak semua keluarga bisa sediakan dirumah. Mengingat sebagian besar rakyat kita akan terfokus pada beban hidup kedepan karena lumpuhnya ekonomi.
  3. Mencegah Kedatangan WNA dalam jangka waktu tertentu. Agar Negara bisa berbenah untuk memperbaiki dan membangun stabilitas keamanan Nasional.

Dengan adanya kesadaran untuk bersama-sama mengatasi covid-19 ini, tentunya akan dilihat dan dinilai oleh dunia internasional bahwa Bangsa Indonesia adalah Bangsa Yang Besar, dan mampu bergandengan tangan saling melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Tindakan besar ini tentunya akan menumbuhkan kepercayaan besar bagi rakyat maupun investor terhadap Pemerintah Indonesia, yang mampu bahu-membahu mengatasi persoalan bersama. Dan insyaallah bisa memperkuat posisi Bangsa Indonesia di Mata Dunia.

Semoga apa yang saya sampaikan dapat membantu mengatasi persoalan isu saat ini.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker