UEFA Minta Rp5 Triliun Jika Ingin Tunda Piala Eropa 2020 ke Tahun Depan

Abadikini.com, JAKARTA – Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dilaporkan meminta 275 juta poundsterling atau setara Rp5 Triliun dari klub dan liga anggota mereka jika ingin menunda gelaran Piala Eropa 2020 ke tahun depan.

UEFA meyakini dana Rp5 Triliun diperlukan untuk memundurkan jadwal pesta sepak bola terbesar di Eropa tersebut. UEFA disebut akan memberitahukan soal dana ini dalam rapat darurat yang akan berlangsung pada Selasa (17/3) waktu setempat.

Rapat darurat ini juga diberitakan Daily Mail akan memastikan penundaan Piala Eropa 2020 ke tahun 2021.

Penundaan Piala Eropa 2020 mungkin terjadi karena prioritas klub dan liga anggota UEFA adalah menyelesaikan kompetisi musim ini. Opsi ini jadi prioritas ketimbang membatalkan atau mengakhiri musim lebih cepat sebagai imbas virus corona.

Beberapa liga anggota enggan membatalkan kompetisi yang telah berlangsung untuk menghindari adanya langkah hukum dari klub-klub yang tidak puas dengan keputusan pihak penyelenggara kompetisi.

Laporan yang sama juga menyatakan mayoritas klub di seluruh Eropa masih berharap kompetisi bisa selesai pada Mei atau Juni meski saat ini terkendala kasus virus corona.

Potensi kompetisi berlanjut hingga Juli juga bisa saja terjadi, termasuk penggunaan sistem play-off di beberapa liga benua biru.

Terkait hal ini, UEFA diperkirakan akan mengajukan usul pada klub dan penyelenggara liga untuk mengatasi situasi saat ini. Selain itu, UEFA juga dikabarkan akan membentuk gugus tugas yang khusus menangani hal ini.

Gugus tugas ini akan berisi perwakilan dari UEFA, Asosiasi klub-klub Eropa (ECA), dan liga-liga Eropa (EL). Gugus tugas ini akan menyusun jadwal yang hingga sisa musim ini.

Usulan ini akan disampaikan UEFA saat rapat darurat dengan klub-klub dan pihak penyelenggara liga pada hari ini. Seluruh kompetisi di benua Eropa saat ini tengah diliburkan karena pandemi corona.

Sumber Berita
CNN Indonesia

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker