Wujud Nyata Toleransi dan Kebhinekaan, Ketua Panitia MTQ di Alor Beragama Kristen

Abadikini.com, KALABAHI – Perjalanan yang jauh melewati arus gelombang dalam keadaan cuaca seperti saat ini tidaklah mudah. Apalagi barusan hujan deras mengguyur Kota Kalabahi dan sekitarnya merata dari pagi hingga jelang siang. Namun tak menyurutkan semangat Bupati Alor, Amon Djobo untuk memenuhi Undangan Panitia Mushabaka Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kecamatan Pantar Tengah di Desa Toang,-sebuah desa pinggiran tepi pantai selatan Pulau Pantar, tepatnya berhadapan dengan Pulau Tereweng pada Ahad (1/3/2020) kemarin.

Perjalanan dari Dermaga Alor Kecil menempuh waktu sekira satu jam lebih, karena berlawanan dengan arah gelombang. Ditambah lagi kepenatan di kalah duduk lama di Perahu Motor seakan menjadi sirna ketika memandang desa dengan bangunan rumah penduduk dengan kubah masjid yang lebih tinggi dari atap rumah serta antusiasme dari warga masyarakat bersama pemimpinnya, Camat bersama aparaturnya.

Para Kepala Desa bersama perangkatnya dan para tokoh agama baik Islam maupun Kristen menyambut rombongan Bapak Bupati, maka keletihan berganti suka cita dalam kebersamaan.

Rasa haru itu lebih terasa lagi ketika diketahui, bahwa Ketua Panitia MTQ Ke-3 Tingkat Kecamatan adalah seorang beragama kristen protestan (baca: nasrani), Bapak Alpius Apa, yang juga Sekretaris Desa Muriabang berasal dari gunung yang biasanya diidentikan dengan pemeluk agama kristen.

“Hanya kita di Alor yang ada buat begini. Daerah lain tidak. Ini menjadi sebuah catatan sejarah bagi Kabupaten Alor. Hal ini bisa terjadi karena kita menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan cinta kasih sebagai orang bersaudara yang tinggal di gunung maupun di pantai. Untuk itu, dengan MTQ ini, saya mengajak mari kita terus bangun tali silahturahmi, persaudaraan dan toleransi di Bumi Alor yang saya juluki sebagai Bumi Persaudaraan, Tanah Terjanji dan Surga di Timur Matahari,” ungkap Bupati Djobo tegas dan terharu, Ahad (1/3/2020).

Menanggapi sekapur sirih Camat Pantar Tengah, Manoak Boling Sau, bahwa Kecamatan Pantar Tengah seperti Tanah Kanaan yang penuh dengan susu dan madu.

Mantan Camat Alor Timur ini mengakuinya, bahwa tanah yang subur seperti syair lagu Koes Plus Tongkat dan Jala jadi Tanaman, namun perlu spirit dan semangat lagi untuk mengelola potensi SDA dan SDM yang ada agar dapat dinikmati kesejahteraannya bagi banyak orang dan bukan untuk diri sendiri.

Demikian juga dalam kaitannya dengan kegiatan keagamaan yang sedang dilaksanakan, Bupati Djobo meminta agar nilai dan spiritnya bisa diamalkan dalam perbuatan sehari-hari dan menghindari hal-hal yang tidak menguntungkan diri sendiri maupun kelompok golongan di antaranya saling curiga. Untuk itu, diharapkan pengamalan nilai-nilai religius melalui amal bhakti dan cinta kasih.

Hal senada disampaikan Ketua LPTQ Kecamatan Pantar Tengah, Taslim Mahmud, bahwa pelaksanaan MTQ dengan membaca ayat-ayat suci oleh qori dan qoriah bukan untuk gagah-gagahan, pamer, seremonial dan habiskan dana tanpa faedah tapi terutama agar nilai-nilai dasar agama selain didaraskan juga diamalkan untuk kehidupan bersama dalam nuansa toleransi antar umat beragama atau pun terhadap sesama manusia.

Dalam sambutannya, Pak Taslim, demikian Pria Muslim ini dikenal secara langsung mengumumkan dirinya menjadi Ketua Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) yang rutin dilaksanakan pemeluk agama kristen di Indonesia pada umumnya dan kabupaten hingga ke tingkat kecamatan pada khususnya.

Sumber Berita
Radar NTT

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker