Maxim Belum Jadi Ancaman Grab dan Gojek

Abadikini.com, JAKARTA – Kehadiran perusahaan ride-hailing asal Rusia, Maxim di Indonesia belum menjadi ancaman bagi pelaku usaha yang sudah ada sebelumnya, Gojek dan Grab.

Pengamat TIK dari Bentang Informatika Kun Arief Cahyantoro menilai Maxim belum menyusun strategi khusus untuk meraup pelanggan mereka di Indonesia.

Strategi yang dimaksud Kun ialah terkait optimalisasi harga, promo yang ditawarkan, hingga ketersediaan armada dan pengemudi.

“Hingga saat ini, Maxim belum merupakan ancaman, meskipun beberapa waktu lalu di suatu daerah terjadi konflik antara penyedia layanan Gojek dan Grab dengan Maxim terkait harga,” kata Kun, seperti dikutip dari CNNindonesia.com,Selasa (24/12/2019)

“Kecuali jika Maxim sudah mulai fokus untuk pembenahan dan optimalisasi parameter meliputi hubungan penyedia dan pengendara, harga, promo, ketersediaan, dan mobile wallet,” lanjut Kun.

Terkait peta persaingan perusahaan ride-hailing usai Maxim beropersi di sejumlah kota di Indonesia, hal ini disebut bukan terjadi pada pengguna, tetapi antar mitra pengendara.

Kun menilai hal itu bisa dipahami karena penyedia layanan ojek online tidak memiliki armada sendiri.
“Analisa ikatan antara penyedia dan pengendara inilah yang akan memengaruhi peta persaingan ojol di Indonesia. Saat ini, pengendara masih menganggap Grab sebagai mitra terbaik mereka, kemudian Gojek sebagai nomor dua,” ucapnya.

Berdasarkan keterangan situs Maxim Indonesia, layanan ini mulai beroperasi sejak Juli 2018 di Jakarta. Maxim juga menerima pesanan layanan perjalanan antar kota sejak November 2018.

Pada Maret 2019, Maxim memperluas layanannya ke Yogyakarta dan Pekanbaru. Layanan Maxim di Solo dimulai April 2019, menyusul Balikpapan dan Bandar Lampung pada Juni.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker