Kecil Disuka, Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga?

Abadikini.com, JAKARTA – Ada ungkapan anak muda yang sering beredar di twiter yang perlu dicermati, misalnya :  Kecil disuka, Muda terkenal, Tua kaya raya, dan mati masuk surga.  Memangnya surganya mbah mu apa?  Lalu, ungkapan tadi diubah menjadi, kecil disuka, muda foya-foya, tua kaya raya, matinya sengsara atau matinya masuk neraka.  Manusia hidup di dunia tentu ada maksud dan tujuannya.  Kalau manusia hidup hanya untuk mengumpulkan harta, kemudian berfoya-foya, punya anak-anak, kemudian mati.

Lalu apa bedanya dengan hewan, yang tujuannya cuma makan, berkembang biak dan mati dipotong untuk diambil dagingnya atau telurnya atau susunya. Manusia hidup di dunia untuk ibadah, “dan tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah kepada Allah” begitu kata Allah di dalam surat Adzariyat. Ibadah adalah segala tindakan yang dicintai dan diridoi oleh Allah baik lahir atau batin. Lalu di ayat lain, Allah berfirman :  “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah, orang-orang yang berjihad di antara kamu dan orang-orang yang sabar di antara kamu” (QS 3 ayat 142).  Berjihad artinya bersungguh-sungguh dalam menegakkan kebenaran dan dalam memberantas kebatilan.

Hari ini banyak orang memperalat agama untuk memperoleh harta, memperalat agama untuk korupsi, menipu, berbohong dan mengatas namakan Allah untuk mengelabui orang.  Hari ini banyak orang mengaku puasa Nabi Daud, puasa Senin Kamis, shalat, haji, zakat, tapi perkataannya penuh dengan dusta, kebohongan dan kemunafikan. Allah tidak melihat parasmu, penampilan kamu, ucapan kamu dan harta kekayaan kamu, tetapi Allah melihat hati dan amalan kamu (HR Muslim dan Ibnu Majah dari Sahabat Abu Hurairah RA). Kadang kita kasihan juga melihat orang-orang yang menipu dirinya sendiri.  Pura-pura alim, ternyata “alim”.  Kelihatan soleh ternyata salah.  Yang paling penting di dunia ini adalah agama, kalau sudah tidak ada agama di dunia ini, maka dunia ini akan dihancurkan, dunia ini akan menjadi bangkai yang menjijikkan.

Agama adalah nasehat, kalau sudah tidak ada lagi orang yang saling nasehat menasehati, maka agama ini lama kelamaan akan musnah.  Selagi masih ada yang mengucapkan kata Allah di muka bumi ini, maka dunia ini akan terus hidup, berputar.  Selama masih ada yang bersilaturahmi dan berkasih sayang karena Allah, matahari masih akan terbit dari timur.  Nanti kalau matahari sudah terbit dari Barat, itu pertanda kiamat sudah dekat, selagi masih ada yang beribadah, dunia ini belum kiamat. Kecil disuka, muda foya-foya, tua kaya raya dan mati masuk surga hanya impian kosong yang ditiupkan setan untuk membohongi manusia.  Nanti kalau nyawa sudah di kerongkongan, barulah manusia sadar, barulah manusia ingin beramal ibadah, tapi saat itu sudah terlambat.  Kalau sudah saatnya mati, tidak dapat lagi diundurkan waktunya.  Mumpung masih hidup, banyak-banyaklah ibadah, bukankah begitu?

Sumber Kompasiana

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker