Singkawang akan Gelar Event Classic To Millennial Performance

Abadikini.com, PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang bersama komunitas batik dan Dekranasda Singkawang akan menggelar event Classic To Millennial Performance yang dipusatkan di Mess Daerah Singkawang, pada 26 hingga 27 Oktober 2019.

“Event ini adalah dalam rangka memperingati hari batik nasional dan pembentukan Pemerintahan Kota Singkawang ke-18, tahun 2019,” kata Seketaris Disparpora Singkawang, Abdul Hadi di Singkawang, Jumat (25/10/2019).

Tujuan kegiatan ini, menurutnya untuk meningkatkan edukasi batik khususnya kepada generasi millennial khususnya di Kota Singkawang untuk ikut mempertahankan dan melestarikan warisan budaya batik agar tidak punah dengan bergantinya zaman.

Dia mengemukakan, event Classic To Millennial Performance bertemakan “SDM Unggul Singkawang Hebat”.

Dalam penyelanggarannya, ada tiga hal yang mendasar akan dilakukan. Pertama, Input, kedua proses, ketiga adalah output.

“Sehingga tujuan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan motif khas Singkawang, menambah wawasan kewirausahaan dan menambah semangat masyarakat Singkawang terutama generasi Mmllenials dapat mengenalkan budaya membatik serta meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang dan pulang membawa souvenir hasil karya membatik Khas Kota Singkawang,” jelasnya.

Tiga tahapan dasar itu akan disimulasikan dalam sejumlah kegiatan. Diantaranya pameran produk dan karya, Pementasan batik Shadow, Performance owner dan founder “Kote Singkawang”, Bekarya memanfaatkan limbah, lomba mewarnai motif batik serta seminar kewirausahaan.

Setiap kegiatan itu menjalani tugas tahapan dasar itu yakni Input, proses, dan outputnya.

“Contohnya, dalam kegiatan pameran produk dan karya. Peserta nantinya diberikan input berupa edukasi penjualan produk dan karya. Usai mendapatkan teorinya, lalu akan dilakukan proses memamerkan hasil produk dan karya Kampung Batik Singkawang, Kote Singkawang, Dekranasda dan Disperindag Singkawang. Dimana diharapkan ada outputnya yakni pengenalkan produk serta hasil karya sehingga dapat merangsang jiwa kewirausahaan dengan memanfaatkan media sosial sebagai publikasi pemasarannya,” ungkapnya.

Ketua Dekranasda Kota Singkawang, Juli Wahyuni mengatakan, kegiatan ini akan menunjuang program pemerintah dalam upaya menggali potensi daerah guna meningkatkan kunjungan wisata ke Singkawang yang nantinya bermuara meningkatkan perekonomian masyarakat.

Bahkan, Juli memandang bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya mempertahankan, dan melestarikan warisan budaya yakni batik.

“Melalui kegiatan ini selain melestarikan warisan budaya, masyarakat dapat mengenal batik sekaligus motif khas kota Singkawang,” tambahnya.

Agar terus lestari, lanjut Juli maka generasi milenial ini harus diperkenalkan batik khas Singkawang. “Disini kita lebih mengenalkan batik khas Singkawang, proses pembuatannya bagaimana, wujudnya apa hingga nanti pemasarannya bagaimana, di “Classic To Millennial Performance” tersaji,” katanya.

Harapannya, ujar dia selain meningkatkan wawasan masyarakat akan potensi batik khas Singkawang, juga akan tumbuh kesadaran massal di masyarakat bahwa Singkawang juga memiliki batik khas, seperti halnya daerah lain.

“Dari even ini juga kita harapkan akan muncul motif motif batik khas Singkawang yang bisa kita pamerkan, pasarkan serta memiliki nilai tambah serta nilai ekonomis bagi mereka yang ingin mengembangkannya,” terangnya.

Bahkan, ia mengemukakan adanya batik khas Singkawang juga tentu akan mengangkat harkat martabat pengrajin Batik Singkawang. “Jadi kita harus bangga dengan hasil karya kita ini selain melestarikan warisan budaya juga dapat menjadi salah satu usaha kreatif menambah penghasilan warga. Minimal nanti karya batik khas Singkawang akan menjadi buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Singkawang,” jelasnya.

Kegiatan ini akan menampilkan produk batik khas Singkawang, serta bagaimana membatik bagi generasi millenial yang langsung dipandu oleh mentor ahli di bidangnya seperti Nurohmad, seorang seniman batik Shadow asal Yogyakarta, serta Priska Yeniriatno selaku pembina dan pengelolai Kampung Wisata Membatik yang tersebar di tiga wilayah, seperti Sedau, Nyarumkop dan Cisadane.

Sumber Berita
Antara
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker