Rumah Jamur Ini Tawarkan Konsep Wisata Sambil Belajar

Abadikini.com, PEKANBARU – Rumah Jamur Nando, Jalan Singkong, Gang Singkong No. 3, Tenayan Raya, Pekanbaru menawarkan pengalaman wisata sambil belajar membudidayakan jamur.

“Untuk berwisata, sangat murah dan pengunjung bakal mendapatkan cara berwirausaha dengan menggunakan bahan jamur itu,” kata Bayu Fernando, pemilik Rumah Jamur Nando, di Pekanbaru, Jumat (18/10).

Menurut Nando, di rumah jamur ini pengunjung akan mendapatkan berbagai kegiatan yang bermanfaat, seperti berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan, diskusi bagaimana membudidayakan jamur, praktik singkat tentang bagaimana cara membuat media tanam jamur, menanam jamur secara langsung, serta mencicipi berbagai olahan dari jamur.

Sebagai satu-satunya wisata edukasi berbasis jamur di Riau, kata dia, tarif masuk pada hari Senin-Jumat sebesar Rp15 ribu per orang, sementara pada hari Sabtu-Minggusebesar Rp20 ribu/orang dengan waktu operasional setiap hari mulai pukul 08.00 s.d. 17.00 WIB.

“Di sini pengunjung bisa melihat secara langsung budi daya jenis jamur tiram lengkap dengan produk olahan jamur, seperti nugget jamur, abon jamur, dan bakso jamur,” katanya.

Untuk olahan jamur yang paling diminati sekarang adalah nugget jamur selain itu untuk beberapa produk olahan jamur lainnya, seperti bakso dan abon masih tahap dalam percobaan hingga mendapatkan rasa yang tepat sedangkan untuk memanen jamur itu juga ada caranya.

Tiap harinya ia dapat memanen jamur hingga 10 hingga 15 kg tergantung pada cuaca. Jika cuaca sedang panas, dia cukup menyemprotkan air ke media tanam jamur untuk menjaga kelembapan jamur.

“Jika cuaca sejuk, biasanya jamur ini bisa lebih cepat untuk dipanen,” kata Nando.

Usaha rumah jamur ini didirikan pada bulan Desember 2015. Semula rumah jamur ini hanya sebagai tempat budi daya jamur dengan memanfaatkan lahan tidur di samping rumah, selanjutnya Rumah Jamur Nando ini berkembang menjadi tempat wisata edukasi berbasis jamur.

“Omzet penjualan jamur ini pun bisa mencapai Rp6 juta sampai dengan Rp10 juta per bulan. Omzet tersebut belum termasuk dari kunjungan wisatawan ke rumah jamur, dan pada tahun 2018 kunjungan ke rumah jamur mencapai lebih dari 2.000 orang,” katanya.

Sumber Berita
Antara

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker